Tim Abdimas Umsida Perbaiki Laporan Keuangan BUMDes Lemujut Krembung dari Pencatatan Manual Berganti Excel


Tim Abdimas Umsida Perbaiki Laporan Keuangan BUMDes Lemujut Krembung dari Pencatatan Manual Berganti Excel ABDIMAS - Tim Abdimas Umsida mendampingi perbaikan kinerja BUMDES berbasis Excel dengan pendampingan yang semula pencatatan secara manual dalam manajemen Badan Kredit Usaha (BKD) Desa Lemujut, Kecamatan Krembung, Sidoarjo, Rabu (09/03/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Tim Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan pendampingan pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lemujut, Kecamatan Krembung, Sidoarjo, Rabu (09/03/2022).

Pendampingan ini, untuk memperbaiki kinerja BUMDes, terutama dalam membuat laporan. Terutama laporan keuangan yang awalnya dilaksanakan secara manual diganti dengan laporan berbasis menggunakan program Excel.

Program Abdimas ini dilaksanakan para dosen akuntansi Umsida. Diantaranya adalah Sarwenda Biduri yang juga Dosen Akuntansi Sektor Publik dan Eny Maryanti yang tak lain Dosen Akuntansi Keuangan di Umsida.

"Awalnya memang Badan Kredit Desa (BKD) yang dikelolah BUMDes Lemujut, Kecamatan Krembung itu pencatatan laporan keuangannya secara manual. Tapi, sejak didampingi tim kami akan menggunakan program Excel. Karena itu akan mempermudah mengetahui hasil laporan berkala," ujar Ketua Tim Abdimas Umsida, Sarwenda Biduri kepada republikjatim.com, Rabu (09/03/2022).

Lebih jauh dosen yang akrab dipanggil Sarwenda ini menceritakan berdasarkan informasi yang disampaikan pengurus BKD Lemujut menyebutkan pembayaran cicilan hutang warga selama ini, terkadang tidak sesuai dengan hitungan. Padahal, perhitungannya seharusnya secara nyata dengan metode flat. Misalnya cicilan setiap minggu warga senilai Rp 272.500. cicilan itu, seharusnya bisa lunas dalam tiga bulan dengan cicilan setiap minggu. Sehingga total ada 12 kali cicilan.

"Tetapi, prakteknya terkadang warga membayar hanya Rp 200.00 atau Rp 100.000 per Minggu. Kebanyakan membayarnya warga itu seadanya. Itu disesuaikan dengan uang yang dimiliki warga. Akibatnya sangat memungkinkan kalau pembayaran hutang itu melebihi 12 kali cicilan," ungkap Dosen Akuntansi Sektor Publik ini.

Karena itu, Sarwenda menilai antara teori dan praktek memang terkadang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan atau diprogramkan. Begitu juga saat berada di bangku perkuliahan.

"Karena itu, sejak hari ini bertepatan dengan kunjungan tim pengawas BKD (Bapak Kus) mengakui sangat senang dengan adanya tim Abdimas Umsida ini. Alasannya, karena tim Abdimas bisa membantu pengurus BKD untuk melek teknologi," tegasnya.

Sementara tim Abdimas Umsida lainnya, Eny Maryanti mengaku bakal membantu pencatatan buku hutang, jurnal, neraca dan laba rugi BKD Lemujut itu. Menurutnya pencatatan laporannya bakal diubah menggunakan program Excel.

"Kami akan selalu menyiapkan pendampingan dari tim Umsida. Tim pendamping ini yang akan selalu membantu pengurus untuk menguasai program Excel. Apalagi, pencatatan laporan Excel ini akan mempermudah dalam pembuatan laporan keuangan," tandasnya. Hel/Waw