Terserang Penyakit Jelang Panen, Pasokan Daging Ayam Tersendat Pedagang Mengeluh


Terserang Penyakit Jelang Panen, Pasokan Daging Ayam Tersendat Pedagang Mengeluh PASOKAN TERSENDAT - Salah satu pedagang daging ayam di Pasar Larangan, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo yang mengaku pasokan daging ayam tersendat, Rabu (17/01/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Keterlambatan dan kelangkaan pasokan daging ayam ke sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Sidoarjo mulai dikeluhkan para pedagang daging ayam di sejumlah pasar tradisional. Keterlambatan dan kelangkan itu akibat serangan penyakit out break ke ayam broiler saat menjelang panen.

Penyakit yang memicu ayam mati ini, menyebabkan kelangkaan dan lambannya pasokan daging ayam ke sejumlah pedagang ayam di pasar. Selain itu juga memicu kenaikan harga daging ayam di pasar tradisional. Kondisi itu dikeluhkan pedagang daging ayam di Pasar Sepanjang, Kecamatan Taman dan Pasar Larangan, Kecamatan Candi. Para pedagang daging ayam ini mengeluhkan kelangkaan pasokan dari peternak ayam. Sebagian pedagang daging ayam ini terpaksa memutuskan untuk tidak berjualan.

Salah seorang pedagang daging ayam, Azizah mengaku kelangkaan pasokan ayam ini terjadi sejak awal Tahun Baru 2018. Menurutnya, jika biasanya harga daging ayam Rp 28.000 sampai Rp 30.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 35.000 sampai Rp 40.000 per kilogram. Menurutnya, kurangnya pasokan ayam dari peternak ini, salah satunya disebabkan perubahan cuaca yang terjadi selama beberapa hari terakhir. Selain itu adanya serangan penyakit itu.

"Pedagang biasanya mengambil pasokan ayam dari peternak Jombang dan Mojokerto. Tetapi sejak adanya kelangkaan pasokan ini, kami (pedagang) terpaksa mengambil pasokan dari Banyuwangi dan Jawa Tengah," terangnya kepada republikjatim.com, Rabu (17/01/2018).

Selain itu, lanjut Azizah terdapat banyak kerugian yang disebabkan jauhnya lokasi pengambilan pasokan ayam itu. Hal ini disebabkan kondisi ayam bisa mati saat perjalanan jauh serta harga transportasinya cukup tinggi.

"Kondisi inilah yang menyebabkan para pedagang menjual daging ayam dengan harga yang lebih tinggi ke para pembeli," imbuhnya.

Sedangkan pedagang ayam Buchori mengaku setiap hari bisa menghabiskan sekitar 7,5 ton ayam untuk dijual di sejumlah pasar tradisional di dekat pasar Sepanjang, Kecamatan Taman. Menurutnya, total penyembelihan Pasar Taman ini sekitar 25 ton untuk memenuhi pasokan yang ada di sekitarnya.

"Kami berharap Pemkab Sidoarjo membantu para pedagang agar bisa berjualan dengan harga yang normal. Kami berharap pemerintah turun tangan membantu menstabilkan harga serta memenuhi pasokan ayam di sejumlah pasar," pintahnya.

Sementara itu secara terpisah, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Pemkab Sidoarjo, Ir Handajani menegaskan ayam broiler (pedaging) banyak yang melangalami kematian hingga mencapai 80 persen. Hal ini dipicu  adanya serangan secara penyakit (out break). Yakni penyakit coccidiocis, IBH inclution bodies Hepatitis virus yang belum ada vaksinnya. Selain itu terserang Infectious Bursal Diseases (IBD) atau gumboro. Kondisi ini menyerang serentak secara nasional dan kejadiannya merata.

"IBH menyerang ayam broiler menjelang panen, antara umur 22-28 hari. Direktorat Kesehatan Hewan (Keswan) sudah turun ke lapangan. Untuk wilayah Jatim gudangnya di Blitar. Salah satu solusi antisipasinya, pedagang diharap mencari ayam kampung, bebek atau burung dara dan lainnya, sebagai alternatif kelangkaan pasokan itu," pungkasnya. Waw