TAA Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim Gelar Olah TKP Kecelakaan Bus Satgas Hanura di Tol Ngawi


TAA Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim Gelar Olah TKP Kecelakaan Bus Satgas Hanura di Tol Ngawi Tim TAA Ditlantas Polda Jatim melakukan olah tkp dalam kecelakaan bus satgas Hanura di tol Ngawi KM 554-A

NGAWI (republikjatim.com) Satlantas Polres Ngawi Jawa Timur akhirnya mendatangkan tim Traffic Accident Analisis (TAA) dari Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim guna melakukan olah tkp lanjutan untuk mencari penyebab terjadinya kecelakaan bus yang membawa rombongan satgas partai Hanura di jalan tol ruas Solo-Ngawi kilometer 554 pada Minggu pagi hingga menewaskan 3 korban jiwa.

 

Dalam olah tkp lanjutan ini Kasubditgakkum Ditlantas Polda Jatim AKBP I Wayan Purwa mengatakan tim TAA ini menggunakan alat kamera 3D scanner yang berfungsi merekam gambar tiga dimensi sebagai upaya rekonstruksi terjadinya kecelakaan yang menewaskan 3 orang dan puluhan penumpang mengalami luka. Selama proses olah tkp petugas terpaksa menutup sementara arus lalu lintas di jalan tol ruas Solo-Ngawi.

 

Hasil sementara bus tidak melakukan pengereman sehingga setelah terjadi oleng menghindari truk didepannya, bus menabrak pembatas median jalan tol dan terguling terseret sejauh 100 meter. Kondisi itulah yang menyebabkan banyak korban luka dan meninggal dunia.

 

"Kita tim TAA membantu dalam hal pemberkasan jika dibutuhkan dan hasilnya akan kita kirim ke Satlantas Polres Ngawi. Untuk sementara belum ada temuan baru terkait penyelidikan karena prosesnya masih berjalan, bus sempat terseret sekitar 100 meter dari titik awal tumbur," kata AKBP I Wayan Purwa.

 

Meski demikian, lanjutnya, tim TAA masih belum bisa menyatakan hasil olahbtkp karena masih akan dipafulan lagi dengan hasil olah tkp yang dilakukan Satlantas Polres Ngawi dan keterangan dari beberapa saksi yang sudah diperiksa. Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi pun hingga saat ini masih belum menetapkan tersangka dalam kasus kecelakaan bus satgas Hanura itu. Namun dari hasil rekaman cctv dan olah tkp awal, sopir yang lalai dan diduga mengantuk jadi penyebab awal terjadinya kecelakaan tersebut.

 

"Ya itu masih kita analisa nanti kan ketemu kecepatan sekian kemudian mungkin sopirnya kurang konsentrasi atau penyebab lain nanti akan ketemu setelah analisis ini selesai, untuk saat ini masih proses," pungkasnya.(And)