Sidak UNBK, Kadindik Propinsi Pastikan Tak Ada Jual Beli Bangku


Sidak UNBK, Kadindik Propinsi Pastikan Tak Ada Jual Beli Bangku SIDAK - Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jatim, Saiful Rachman menggelar sidak UNBK di SMKN 1 Buduran dan SMKN Antartika 1 Sidoarjo untuk memastikan UNBK tak ada kendala, Selasa (03/04/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Propinsi Jawa Timur, Saiful Rachman menggelar inspeksi mendadak (Sidak) Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bersama rombongan ke sejumlah SMK Negeri dan Swasta di Kabupaten Sidoarjo. Diantaranya ke SMKN 1 Buduran yang dipantau lewat CCTV dan SMKN Antartika 1 Sidoarjo yang dipantau secara manual.

Usai sidak di SMKN 1 Buduran yang dilihat melalui CCTV, kemudian langsung ke SMKN Antartika 1 Sidoarjo. Di SMK swasta ini, Saiful Rachman memantau ke ruang kelas UNBK. Hal ini lantaran pengawasannya masih secara manual. Namun setelah itu mengeceki ruang praktik otomotif dan mesin di sekolah yang ada di Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran itu.

"Untuk UNBK sampai wilayah Madura tak ada masalah. Karena sebelumnya kisi-kisinya juga sudah disebar. Hanya saja hari ini mata pelajarannya Matematika siswa lebih lama mengerjakannya dibandingkan kemarin," terang Saiful Rachman kepada republikjatim.com, Selasa (03/04/2018).

Selain itu, soal penerimaan siswa baru yang saat ini mulai digelar di seluruh sekolah, Saiful menastikan tak ada jual beli bangku. Alasannya karena pendaftarannya sudah melalui sistem online. Selain itu, juga bisa dipantau servernya di Dinas Pendidikan Propinsi Jatim lantaran pendaftaran terkoneksi di propinsi.

"Apalagi pagunya jelas juga ada. Tak ada praktek jual beli bangku itu. Tim ITnya kerjasama dengan ITS," katanya.

Hanya saja jalur pendaftaran non online digunakan untuk menampung warga sekitar lewat progran Mitra Warga. Yakni menerima siswa miskin di sekitar sekolah.

"Itu pun jatahnya hanya 5 persen dari total pagu yang ada. Begitu juga jalur prestasi di batasi. Misalnya tim drum band atau sepakbola yang bisa masuk jalur prestasi hanya 3 siswa dari grup itu. Begitu juga program Bidik Misi," tegasnya.

Sementara kata Saiful, kalau ada praktek jual beli bangku, maka Kepala Sekolah (Kasek)nya harus siap diberhentikan.

"Ini jamannya teknologi jangan main-main. Kecuali Kaseknya siap untuk diberhentikan," tandasnya. Waw