Seratusan Anggota GOW Sidoarjo Digembleng Jadi MC dan Beladiri


Seratusan Anggota GOW Sidoarjo Digembleng Jadi MC dan Beladiri PELATIHAN - Sekitar 100 anggota GOW Sidoarjo dilatih MC dan membela diri di Hotel Ayana Trawas Mojokerto, Jumat (26/07/2019).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sebanyak 100 perempuan dari berbagai organisasi wanita yang tergabung dalam Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Sidoarjo dilatih menjadi Master Ceremony (MC). Selain itu mereka juga dilatih cara mempertahankan diri dari tindak kejahatan (Women Self Defence). Pelatihan ini diselenggarakan dua hari tanggal 25-26 Juli di Hotel Ayana Trawas, Mojokerto.

Sejumlah organisasi wanita yang ikut diantaranya Fatayat, Muslimat, Aisyiyah, TP-PKK, DWP, Persit Kartika Candra Kirana, Harpi Melati, Ikatan Istri Dokter Indonesia, Persatuan Istri DPRD Sidoarjo, Jalasenastri Puspenerbal, Wanita Budha Dharma Bhakti, Wanita Hindu, IPPNU, Perwari, IGTKI, PGRI, Ikatan Bidan Indonesia, Iwapi, Wanita Katolik, Nasyiatul Aisyiyah, Wanita Islam serta Al-Hidayah.

Ketua GOW Sidoarjo, Ida Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan pelatihan MC diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan anggota dalam berbicara dan berkomunikasi secara efektif. Harapannya dapat menguatkan kapasitas dan rasa percaya diri anggota saat berkiprah di masyarakat. Untuk mempertahankan diri diberikan untuk membekali perempuan dari ancaman tindak kejahatan.

"Wawasan menjadi MC harus diketahui setiap anggota organisasi. Setiap institusi maupun organisasi memiliki kegiatan yang dipandu seorang MC. Oleh karenanya dibutuhkan seseorang MC yang mampu mengelola kegiatan dengan baik agar mampu menjaga kredibilitas institusi maupun organisasi dengan baik," pintahnya.

Sedangkan untuk pelatihan mempertahankan diri, kata istri Wakil Bupati Sidoarjo ini menilai kasus kejahatan terhadap perempuan tak pernah surut diberitakan di media massa. Pelatihan pertahanan diri bagi perempuan menjadi pilihan mencegah tindak kejahatan terhadap perempuan. Apalagi, kasus pelecahan terhadap perempuan menjadi bukti perempuan belum bebas dari ancaman tindak kejahatan saat beraktifitas.

"Kekerasan terhadap perempuan dapat terjadi dimana saja. Oleh karenanya perempuan harus selalu waspada. Salah satunya dengan membekali diri dengan keahlian khusus yang dapat dipergunakan melawan kejahatan. Pelatihan pertahanan diri tidak hanya untuk melindungi fisik, tetapi juga mampu memberi dampak positif secara psikologis terhadap perempuan," tegasnya.

Sementara Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemkab Sidoarjo, Mulyawan menegaskan peran aktif perempuan di masyarakat sangat besar. Terbukti semakin aktifnya perempuan di masyarakat. Untuk itu perempuan diharapkan dapat meningkatkan kapasitasnya. Salah satunya dengan kegiatan yang diselenggarakan GOW Sidoarjo ini.

"Kami berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kompetensi perempuan yang berkecimpung di organisasi. Salah satunya kompetensi dalam memandu suatu acara," katanya.

Selain itu, mantan Kepala Satpol PP Pemkab Sidoarjo ini, mengapresiasi kegiatan cara mempertahankan diri. Hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran mempertahankan diri pada situasi yang tidak diinginkan. Alasannya, melihat kasus kekerasan terhadap perempuan masih relatif tinggi.

"Untuk itu kewaspadaan terhadap tindak kejahatan perlu ditingkatkan terutama bagi kaum perempuan. Kegiatan ini akan meningkatkan rasa percaya diri dan mawas diri," tandasnya. Waw