Din Syamsuddin Beri Masukan Untuk Presiden dan Wapres Terpilih


Din Syamsuddin Beri Masukan Untuk Presiden dan Wapres Terpilih FOTO BARENG - Tokoh Muhammadiyah, Din Syamsuddin menjadi rebutan foto bareng sekitar 4.000 anggota Aisyiyah di acara Peringatan Milad Aisyiyah ke 105 Tahun di lapangan Perguruan Muhammadiyah, Desa Lajuk, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Minggu (28/07/2019).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Tokoh Besar Muhammadiyah, Prof Dr Din Syamsuddin memberikan sejumlah masukan untuk Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin. Sejumlah masukan itu diantaranya kedua pimpinan bangsa itu harus menjadi pemimpin seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya rakyat yang memilihnya saja.

"Presiden dan Wakil Presiden terpilih, harus menjadi pemimpin rakyat Indonesia. Bukan hanya menjadi pimpinan yang memilihnya saja dan memperhatikan yang tidak memilihnya. Apalagi, perbedaan selisih suaranya tidak terlalu besar kalau ditambah yang tidak menggunakan hak pilihnya," kata Prof Dr Din Syamsuddin kepada republikjatim.com, Minggu (28/07/2019) saat menghadiri acara Peringatan Milad Aisyiyah ke 105 Tahun di lapangan Perguruan Muhammadiyah, Desa Lajuk, Kecamatan Porong, Sidoarjo.

Din mengungkapkan rasa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia harus bisa diwujudkan. Selain itu, jangan sampai ada politik balas dendam dan bumi hangus dalam politik Indonesia.

"Islah dan rekonsiliasi sudah sepatutnya dilaksanakan karena pesta demokrasi sudah selesai. Terlalu mahal harganya kalau hanya gara-gara perbedaan berseteru terus-menerus," imbuhnya.

Pihaknya juga meminta seluruh masyarakat menerima apa pun hasil peta demokrasi Pilpres. Hal ini lantaran sudah melalui proses hukum lewat Mahkamah Konstitusi (MK). Karenanya keputusan MK harus dihormati dan diterima seluruh lapisan masyarakat.

"Kalau ada kelemahan dan kekurangan soal rasa keadilan tidak puas sah-sah saja. Tapi itulah hasil maksimal demokrasi. Jadi sikap hukum dan catatan ke depan kelemahan dan kekurangan jadi catatan yang harus diperbaiki," tegas mantan Ketua PP Muhammadiyah ini.

Sedangkan pesan untuk kader Aisyiyah di Sidoarjo, agar terus berkarya konsisten dab dinanis tak terbatas di satu tempat. Apalagi, Aisyiyah adalah organisasi perempuan pertama di Indonesia. Karenanya kader Aisyiyah harus terus berkarya mengikuti perkembangan zaman.

"Saat ini, Aisyiyah sudah memiliki banyak amal usaha pendidikan. Bahkan sekarang ada Universitas Aisyiyah Di Jogja dan Bandung. Saya berharap di Sidoarjo ada Universitas Aisyiyah," pintahnya.

Sementara Pimpinan Daerah Aisyiyah Sidoarjo, Siti Zubaidah Syafi’i mengajak kader Aisyiyah bersama-sama membesarkan Aisyiyah di Sidoarjo. Saat ini, Aisyiyah Sidoarjo terus meningkatkan amal usaha di beberapa sektor. Diantaranya di bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan.

"Khusus amal usaha di bidang kesehatan, Aisyiyah sudah melangkah meningkatkan akreditasi RS Aisyiyah Tulangan menuju Paripurna. InsyaAllah September 2019, rumah sakit Aisyiyah Tulangan mendapat akreditasi paripurna," katanya.

Sedangkan Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin mengaku bangga pada kader Aisyiyah Sidoarjo yang kompak dalam peringatan Milad Aisyiyah ini.

"Perempuan memang harus aktif dalam organisasi agar tidak hanya sebatas di dapur. Seperti Aisyiyah yang terus aktif dan kompak meningkatkan berbagai kegiatannya," tandasnya. Waw