Sempat Tertangkap CCTV, Dua Penjambret Pakai Motor Matic Lawas Rampas Kalung Ibu 57 Tahun di Medaeng Sidoarjo


Sempat Tertangkap CCTV, Dua Penjambret Pakai Motor Matic Lawas Rampas Kalung Ibu 57 Tahun di Medaeng Sidoarjo JAMBRET - Korban penjambretan Aspiyah (57) warga Medaeng, Kecamatan Waru, Sidoarjo mengejar dua pelaku penjambretan yang terekam CCTV, Kamis (13/10/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Seorang ibu rumah tangga, Ny Aspiyah warga Desa Medaeng, Kecamatan Waru, Sidoarjo bernasib apes. Ini menyusul, perempuan usia 57 tahun ini kalung emas miliknya seberat 10 gram dijambret dua pelaku spesialis jambret di depan rumahnya.

Aksi penjambretan kedua pelaku ini sempat terekam CCTV. Kedua pelaku sebelum beraksi mondar mandir di jalan depan rumah korban dengan berboncengan.

Salah seorang anak korban, Wahyu Setiawan menceritakan kasus penjambretan ini terjadi sekira pukul 11.30 WIB. Menurut pria 24 tahun ini pelaku penjambretan dua orang laki-laki yang menaiki sepeda motor. Saat beraksi seorang turun dengan modus membeli minuman dingin dan seorang lainnya masih menunggu di atas sepeda motor matic tanpa mematikan mesin motornya.

"Anehnya, biasanya orang beli minuman dingin diambil dulu minumannya karena posisi almari pendingin di depan lalu bayar. Pelaku ini langsung masuk ke dalam naruh uang Rp 15.000 di atas tumpukan kardus. Posisi kardus agak rendah, sehingga ibu saya mengambilnya dengan membungkuk. Saat itulah, kalung emas milik ibu dicabut paksa. Usai berhasil membawa kalung ibu pelaku kabur," ujar saksi Wahyu kepada republikjatim.com, Kamis (13/10/2022).

Saat mengetahui kalungnya dicabut paksa oleh pelaku, sontak korban menjerit dengan teriakan, Jambret..! Selain itu, meminta bantuan warga lainnya untuk mengejar kedua pelaku. Namun sayangnya pelaku berhasil kabur.

"Sebenarnya saat ibu berteriak histeris, saya dan paman langsung keluar dan berusaha lari mengejar pelaku. Tapi, pelaku pakai motor matic lawas tanpa plat nomor itu langsung ngacir dan kabur," ungkapnya.

Akibat insiden itu, lanjut Wahyu ibunya mengalami kerugian hingga Rp 9 juta. Nilai nominal itu dirinci dengan detail kalung emas seberat 8 gram dan liontin seberat 2 gram.

"Sebelum penjambretan menimpa ibu saya, selama 3 bulan berturut-turut di RT kami ada kehilangan sepeda motor dan juga penjambretan kalung. Pokoknya kejadiannya sudah terlalu sering ada aksi kejahatan," paparnya.

Karena itu atas rentetan peristiwa itu, warga sekitar menjadi was-was khawatir dan merasa ketakutan. Alasannya, dalam kurun waktu 3 bulan telah terjadi penjambretan di kawasan yang sama hingga 2 kali. Selain itu ada aksi pencurian motor. Zak/Waw