Satgas Covid-19 Pusat Sarankan Pemkab Sidoarjo Siapkan Kebijakan Penanganan Terpadu


Satgas Covid-19 Pusat Sarankan Pemkab Sidoarjo Siapkan Kebijakan Penanganan Terpadu APRESIASI - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menerima kunjungan Dewan Pakar Satgas Covid-19 Pusat yang menyatakan penanganan Covid-19 dengan membuat kebijakan terpadu mulai pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga posko lingkungan, Jumat (13/08/2021) sore.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Anggota Dewan Pakar Satgas Covid-19 Pusat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengunjungi Sidoarjo, Jumat (13/08/2021) sore. Dalam kunjungan ini, tim Satgas Covid-19 Pusat mengapresiasi kinerja Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) dan jajaran Forkopimda dalam penanganan pandemi Covid 19.

Pernyataan itu disampaikan Pakar Satgas Covid-19 Pusat, I Nyoman Gede Agus Asrama usai melakukan monitoring dan evaluasi di posko penanganan Covid-19 Kabupaten Sidoarjo. Dalam monitoring itu, I Nyoman Gede Agus Asrama bersama timnya Brigjen Pol (Purn) Hartono dan Dr Lilik Sudarwati. Mereka disambut Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali dan Ketua DPRD Sidoarjo, Usman serta Sekda Sidoarjo, Achmad Zaini di Pendopo Delta Wibawa.

Dalam kunjungan itu, usai meninjau Posko Kabupaten, rombongan bergerak menuju RT 24 Kelurahan Pucanganom, Kecamatan Sidoarjo untuk meninjau RT Tangguh yang didirikan Satgas Covid-19. Tim selanjutnya bergerak ke RSUD Sidoarjo untuk mengetahui secara langsung sistem penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit milik Pemkab Sidoarjo itu.

I Nyoman Gede Agus Asrama mengatakan kedatangannya ke Sidoarjo dalam rangka monitoring evaluasi dan memantau langkah serta upaya yang dilakukan Satgas kabupaten/kota dalam menangani pandemi Covid-19. Kolaborasi dalam penanganan Covid-19 bisa dilakukan secara terpadu mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga struktur pemerintahan terbawah yakni desa dan kelurahan.

"Penanganan Covid-19 di Sidoarjo cukup responsif dan kolaboratif. Adanya sinergi kuat seluruh stakeholder, mulai Forkopimda hingga satgas tingkat Desa/Kelurahan serta dinas terkait. Hal ini menjadi salah satu cara yang sangat baik dalam menangani pandemi Covid-19 ini. Kami mengapresiasi kerjasama yang dilaksanakan Pemkab Sidoarjo dalam mengatasi pandemi Covid-19. Mudah-mudahan Sidoarjo bisa cepat kembali pulih dan pandemi cepat berakhir," ujar Nyoman.

Selain itu, Nyoman mengajak seluruh daerah membuat kebijakan terpadu dalam penanganan pandemi Covid-19 ini. Yakni dengan melibatkan pemerintah pusat. Alasannya, untuk mengubah perilaku masyarakat tidak akan efektif hanya melalui atau mengandalkan penegakan hukum saja.

"Perlu adanya kolaborasi yang baik antara pusat, daerah hingga posko lingkungan agar penanganan kasus bisa lebih cepat selesai dan akurat. Ini menjadi tugas kami turun langsung ke lapangan mengajak seluruh elemen dan unsur bersama-sama menghadapi pandemi," pintahnya.

Sementara Bupati Sidoarjo, Ahmad Mudhlor Ali menegaskan penanganan Covid-19 di Kota Delta sudah melibatkan berbagai unsur, bersifat kolaborasi antar stakeholder dan sudah berjalan dengan baik. Bahkan, pemberian bantuan sosial juga mendapat apresiasi. Dimungkinkan bisa menjadi role model daerah lain.

"Penyaluran bansos pusat sudah 66,7 persen dan bansos kabupaten sudah 55 persen. Sedangkan perkembangan terkini kasus aktif di Sidoarjo ada 4.062 kasus. Untuk ketersediaan tempat tidur atau angka bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan (RSUD) 42 persen. Kemudian angka kesembuhan 88,21 persen dan angka kematian 3,79 persen. Ini menunjukkan perkembangan penanganan Covid-19 di Sidoarjo sudah berada di track yang baik," tegasnya.

Bupati yang akrab dipanggil Gus Muhdlor ini menilai penurunan angka penyebaran Covid-19 di Sidoarjo ini tidak lepas dari peningkatan operasi yustisi masif yang dilakukan Satgas Covid-19 Sidoarjo. Jika operasi yustisi sebelumnya dilakukan seminggu sekali, sejak PPKM Darurat, Satgas Covid-19 melakukan operasi yustisi seminggu tiga kali.

"Memang masih ada beberapa kendala soal tracing dan testing. Itu karena masih kurangnya tenaga entri data dan petugas testing tidak merata. Kami akan tambah relawan tracer. Serta aplikasi Si Lacak sendiri juga mengalami hambatan karena sempat down," tandasnya. Hel/Waw