Sate Ayam Terbesar dan Lontong Terbanyak Dijadikan Ikon Ponorogo Setelah Reog


Sate Ayam Terbesar dan Lontong Terbanyak Dijadikan Ikon Ponorogo Setelah Reog SATE AYAM - Bupati Ponorogo, Ipong Muchlisoni menjabat tangan Ketua Paguyuban Pedagang Sate Ayam Setono, Samsul Hidayat dalam acara Pemecahan Rekor Sate Terbesar dan Lontong Terbanyak, Minggu (14/07/2019).

Ponorogo (republikjatim.com) - Paguyuban Pedagang Sate Ayam Setono yang berasal dari Kampung Sate Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, Ponorogo menggelar acara Pemecahan Rekor Sate Ayam Terbesar dan Lontong Terbanyak, Minggu (14/07/2019). Acara yang dipusatkan di JL Barito, Kelurahan Setono ini juga menyediakan 15 stan sate ayam gratis dengan 2.000 porsi dan 2.500 lontong, serta sate ayam berukuran panjang 3 meter dan lebar 35 sentimeter.

Untuk memudahkan ribuan masyarakat yang menyaksikan acara memecahkan rekor ini, panitia juga menyiapkan puluhan stan dengan catatan per stan menyediakan 200 tusuk sate ayam dan 75 lontong. Acara yang mengusung tagline Sate Nikmat Gak Bikin Sambat ini diikuti 75 pedagang sate ayam yang berasal dari Kelurahan Setono.

Pesta rakyat ini digelar mulai pukul 06.00 WIB. Ribuan porsi sate ayam itu disajikan secara gratis.

Sate Ayam Ponorogo merupakan usaha yang sudah digeluti sejak turun temurun dari zaman moyang warga Ponorogo. Sejarah mencatat di Ponorogo, selain seni reog juga punya potensi besar yang luar biasa yang kedua, yakni wisata Kampung Sate Ayam Setono. Sate Ayam Setono ada sejak Tahun 1878. Sate yang memiliki ciri khas rasa yang tidak dimiliki kuliner - kuliner sejenis di kota lainnya di Jatim.

"Setono sudah dikenal sebagai sentra sate ayam. Warga Setono sudah banyak yang jualan sate ayam baik di Ponorogo maupun luar kota. Sate Ayam Setono tetap membawa manfaat bagi lingkungan dan masyarakat Ponorogo. Kami berharap di lingkungan Setono ada wisata religius makam Batoro Katong dan kedua wisata kuliner Sate Ayam Ponorogo yang menjadi satu kesatuan," terang Ketua Paguyuban Pedagang Sate Ayam Setono, Samsul Hidayat kepada republikjatim.com, Minggu (14/07/2019).

Lebih jauh Samsul berharap selain Kesenian Reog, Sate Ayam juga dijadikan ikon. Tujuannya agar Ponorogo memiliki dua ikon yaitu Reog dan Sate Ayam.

"Jangan bilang pernah ke Ponorogo kalau belum menikmati Sate Ayam Setono," katanya.

Sementara itu, Bupati Ponorogo, Ipong Muchlisoni memberikan apresiasi pagelaran unik ini menjadi agenda rutin tahunan. Selain itu mendorong dijadikan kunjungan wisata .

"Saya mengapresiasi rekor sate ayam dan lontong terbanyak ini. Kegiatan ini bisa mendorong tahun kunjungan wisata 2019. Hari ini pengukuhannya. Kedepan kami berharap adanya inovasi manejemen, kemasan dan promosi. Sate Ayam Setono ini lebih pedas. Kedepan harus mampu menambah destinasi wisata Ponorogo karena Sate Ayam Pak Tukri sudah overload," tandasnya. Ami/Waw