Ratusan Warga Munggu Ponorogo Sujud Syukur Malam 17 Agustus


Ratusan Warga Munggu Ponorogo Sujud Syukur Malam 17 Agustus SYUKURAN - Ratusan warga bersama perangkat dan lembaga Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Ponorogo sujud syukur dan tasyakuran malam peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 73, Kamis (16/08/2018) malam.

Ponorogo (republikjatim.com) - Ratusan warga bersama perangkat dan lembaga Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Ponorogo sujud syukur dan tasyakuran di malam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke 73, Kamis (16/08/2018) malam. Acara yang digelar di lapangan desa setempat ini berlangsung khidmat.

Turut hadir Imam Masjid Besar Desa Munggu, KH Ahmad Muhsin. Acara sujud syukur ini, dipimpin kiai kesohor itu sekaligus menutupnya dengan doa bersama acara tasyskuran itu.

Kepala Desa Munggu, Sukamto mengatakan acara sujud syukur ini merupakan bentuk rasa syukur terhadap Allah SWT yang sudah memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonsia. Doa ini juga untuk mendoakan kepada para pahlawan yang berjuang merebut kemerdekaan RI.

"Acara ini digelar setiap malam 17 Agustus. Untuk kali ini digelar di lapangan baru ini, karena desa sudah memiliki lapangan baru," katanya kepada republikjatim.com, Kamis (16/08/2018) malam.

Sukamto menguraikan acara sujud syukur ini diikuti warga dan semua imam masjid dan imam Mushola se Desa Munggu. Terhitung kurang lebih 150 warga mulai dari tokoh masyarakat, perangkat, warga serta imam masjid dan mushola mengikuti acara tahunan itu.

"Kemerdekaan RI dari tangan penjajahan ini berkat jasa para pahlawan. Kita bisa menjadi masyarakat menjadi bangsa yang besar dan utuh sebagai NKRI karena perjuangan para pahlawan," tegasnya.

Sementara KH Ahmad Muhsin memberikan wejangan kepada seluruh warga. Menurutnya Desa Munggu bisa seperti sekarang dan Indonesia menjadi besar serta tetap dalam persatuan dan kesatuan karena hidayah Allah dan jasa para pahlawan. Oleh karena itu, tidak boleh melupakan jasa pahlawan yang telah mati sahid dalam pertempuran merebut kemerdekaan.

"Mereka sudah mempertaruhkan keringat, darah dan nyawa untuk kemerdekaan. Karena itu mari kita berdoa agar para pahlawan digolongkan sebagai sahidin dan Indonesia dijadikan negara dan bangsa utuh dan bersatu dari sabang sampai merauke," tandasnya. Ami/Waw