Ratusan Nelayan Tambakcemandi, Dilatih Manajemen Perawatan Alat Tangkap


Ratusan Nelayan Tambakcemandi, Dilatih Manajemen Perawatan Alat Tangkap PELATIHAN - Ratusan nelayan Desa Tambak Cemandi, Kecamatan Sedati, Sidoarjo mendapatkan pelatihan manajemen perawatan alat tangkap nelayan dari Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Jumat (03/08/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Ratusan warga Desa Tambakcemandi, Kecamatan Sedati, Sidoarjo mendapatkan pelatihan. Mereka mendapatkan Pelatihan Manajemen Perawatan Alat Tangkap Nelayan dari Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah (Umsida) di kantor Balai Desa setempat, Jumat (03/08/2018).

Tidak hanya para nelayan dari 4 kelompok nelayan yang mendapatkan pelatihan, para ibu rumah tangga, juga dilatih untuk mengolah ikan hasil tangkapan para nelayan dan diversifikasi produk unggulan. Selain itu, Fakultas Teknik, Umsida yang bekerjasama dengan Ristek Dikti dan Pemdes Tambakcemandi ini, juga diberikan 3 unit mesin bantuan serta peralatan bengkel.

"Pendampingan ini program Ristek Dikti, prosesnya akan memakan waktu selama 3 tahun berturut-turut. Oleh karenanya yang dilatih bukan hanya kalangan bapak-bapak, tetapi kalangan ibu-ibu juga diberi pelatihan," terang Dosen Teknik Industri, Umsida, Wiwik Sulistyawati kepada republikjatim.com, Jumat (03/08/2018).

Lebih jauh, anggota Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM), Umsida ini menguraikan seluruh proses pelatihan itu, tujuannya agar Desa Tambakcemandi menjadi desa percontohan. Namun hal itu, harus dibarengi dengan pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Hal ini untuk memudahkan proses pengelolaan dan pengembangan setiap usaha baru bagi para nelayan itu.

"Jika selama ini, nelayan terkedala mesin rusak saat bekerja kami harap tidak ada kendala itu lagi. Begitu juga saat nelayan tak melaut ibu-ibu rumah tangga bisa mengolah ikannya tidak hanya untuk produk ikan asin saja. Tapi juga bisa memproduksi bandeng asap, bakso, nuget, hingga sosis ikan dan lainnya," imbuhnya.

Oleh karena itu, lanjut Wiwik Sulis bukan hanya kendala di lapangan, bantuan peralatan bengkel juga bisa dimanfaatkan mendirikan bengkel nelayan. Sedangkan bantuan mesin produksi pakan ikan untuk tambak juga bisa dimanfaatkan untuk produksi pakan ikan.

"Sehingga ikan di tambak tidak hanya mengandalkan pakan pabrikan saja, tetapi 50 persennya produksi nelayan sendiri. Saat harga pakan mahal nelayan tidak kebingungan," tegasnya.

Sementara pelatihan ini dipandu Dosen Teknik, Umsida M Mansyur dan praktisi peralatan mesin besar, Gatot Purnomo.

Sekdes Tambakcemandi, Kustoro mengaku bakal mendukung program ini. Apalagi, para nelayan dan keluarganya antusias mengikuti sejumlah tahapan pelatihan itu. Meski dari sekitar 3.000 warganya diwakili 4 kelompok nelayan, pihaknya berharap ilmu itu bisa disampaikan ke warga lainnya.

"Melihat antusiasme undangan, kami yakin program ini sangat membantu warga desa kami dalam mengembangkan potensi usahanya. Kalau nelayan perekonomian membaik tentu desa kami bakal semakin maju dan tertata," pungkasnya. Waw