Ratusan Lansia Sidoarjo Ramaikan Seminar Kesehatan dan Produktivitas


Ratusan Lansia Sidoarjo Ramaikan Seminar Kesehatan dan Produktivitas BUKA SEMINAR - Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah membuka acara Seminar Kesehatan Lansia di Pendopo Delta Wibawa, Selasa (30/10/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Masalah kesehatan dan penyakit Lanjut Usia (Lansia) dikupas pada Seminar Lansia yang diselenggarakan di Pendopo Delta Wibawa, Selasa (30/10/2018). Sekitar 200 Lansia diundang dalam seminar yang dibuka Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah itu.

Ketiga narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Pemkab Sidoarjo ini, diantaranya Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Direktur Akademi Gizi Surabaya serta Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Sidoarjo. Seminar ini dalam rangka peringatan Hari Lansia dan Hari Kesehatan Nasional yang jatuh tanggal 12 November 2018 besok.

Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah mengatakan untuk membuat Lansia sehat diawali sejak sebelum menjadi Lansia. Oleh karenanya untuk menjadikan Lansia yang sehat, mandiri dan produktif perlu terus memaksimalkan pelayanan Posyandu hingga Puskesmas.

"Ini dibutuhkan dukungan semua pihak. Untuk membuat Lansia sehat harus diawali dari sebelum menjadi Lansia. Sehingga saat memasuki masa Lansia tetap sehat, bugar, mandiri, produktif dan tidak tergantung pada keluarga," terangnya kepada republikjatim.com, Selasa (30/10/2018).

Menurut Abah Ipul, pemeliharan kesehatan Lansia harus lebih mengutamakan promotif dan preventif. Dukungan pelayanan kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas difasilitas kesehatan sangat dibutuhkan.

"Karena penanganan kasus penyakit Lansia tidak mudah. Penyakit Lansia umumnya merupakan penyakit degeneratif, kronis dan multidiagnosis. Penanganannya membutuhkan waktu dan biaya tinggi," tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sidoarjo, dr Ika Harnasti menguraikan ada 168.738 Lansia di Sidoarjo. Usia mereka lebih dari 60 tahun. Data hasil evaluasi pelayanan kesehatan Lansia sampai bulan September 2018 lalu diketahui jumlah Lansia yang diperiksa kesehatannya sebanyak 112.785 orang. Jumlah ini sebesar 49,5 persen.

"Seluruh Puskesmas di Sidoarjo menjadi Puskesmas Santun Lansia. RSUD Sidoarjo juga mulai merintis pelayanan Giatri dengan tim terpadu. Jadi 100 persen Puskesmas melayani Puskesmas Santun Lansia tingkat Pratama maupun Madya walaupun belum Paripurna," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Ika Pemkab Sidoarjo selalu memberikan perhatian kepada Lansia. Buktiknya melalui pembinaan kepada organisasi Lansia. Ada 350 Karang werda yang dibina. Selain itu ada sebanyak 687 Posyandu Lansia yang mendapat binaan dari Pemkab Sidoarjo. Saat ini ada sebanyak 9.155 kader Lansia yang aktif di Posyandu.

"Berdasarkan laporan penyakit terbanyak Lansia di Indonesia adalah penyakit hipertensi, Rheumatoid Arthritis serta pernafasan. Hal ini berbeda dengan Lansia di Sidoarjo. Penyakit degenerative terbanyak yang diderita Lansia Sidoarjo adalah penyakit sepagia, kelainan mata, dan hipertensi. Penanganan penyakit ini tidak mudah. Kami berharap melalui Seminar Lansia ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang masalah Lansia," pungkasnya. Waw