Puluhan Asosiasi dan Pelaku Usaha di Jatim Dukung Khofifah


Puluhan Asosiasi dan Pelaku Usaha di Jatim Dukung Khofifah DIALOG - Cagub Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berdialog dengan puluhan anggota Forum Komunikasi Asosiasi (Forkas) Jawa Timur yang membawahi 10.000 perusahaan di MM Resto, Juanda, Sidoarjo, Rabu (11/04/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Puluhan anggota asosiasi yang tergabung dalam Forum Komunikasi Asosiasi (Forkas) Jawa Timur mendukung pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak. Dukungan itu disampaikan paska acara Bincang Santai dengan Khofifah Indar Parawansa di MM Resto Juanda, Jawa Timur.

Forkas yang membawahi sekitar 10.000 perusahaan lebih dan menampung 5 juta tenaga kerja ini mendukung Khofifah lantaran memiliki visi dan misi yang sama dalam pemerataan pendapatan dan pengentasan kemiskinan di Jawa Timur.

"Pertemuan ini kami gagas untuk mengetahui secara detail gagasan dan pikiran Bu Khofifah saat terpilih menjadi Gubernur Jawa Timur. Kami ini membawahi 10.000 perusahaan dengan tenaga kerja 5 juta lebih. Kami tidak ingin salah dalam memberikan dukungan dan memilih," terang Ketua Forkas Jatim, Nur Sayudi kepada republikjatim.com, Rabu (11/04/2018) seusai acara.

Karena sudah ada kecocokan itu, lanjut pria yang akrab dipanggil Nur ini menjelaskan jika ada kesamaan pemikiran antara anggota Forkas dan Khofifah termasuk soal pemerataan industri di Jawa Timur. Oleh karenanya jika Khofifah terpilih tinggal menjalin hubungan dan kemitraan untuk memaping pertumbuhan ekonomi dan industri di Jawa Timur. Saat ini, tinggal kecocokan ini dikongkritkan untuk program pengentasan kemiskinan.

"Karena perusahaan agen pemerataan pertumbuhan ekonomi. Agar merata yang ada di kota dan desa harus ada pemerataan industri dan lapangan kerja. Selain itu juga mencegah urbanisasi, pemerataan pendapatan, dan penyerapan tenaga kerja serta mengurangi pengangguran. Perusahaan punya tanggung jawab moral untuk itu semua," ungkapnya.

Sementara itu, Cagub Jatim nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan pertemuan itu menghasilkan banyak rekomendasi. Diantaranya soal iklim investasi, soal UMK, soal prospek bisnis, dan strategi memberikan kontribusi untuk perkembangan Jawa Timur. Selain itu, kata mantan Mensos RI ini, juga membahas peran Forkas dalam menangani kemiskinan terutama di pedasaan. Salah satunya, relokasi perusahan dari kota ke desa atau dari sentra PDRB ke daerah yang kemiskinannya tinggi.

"Sudah banyak anggota Forkas menyiapkan lahan di pedesaan tapi kendalanya kekurangan tenaga kerja. Bahkan ada perusahaan yang menyiapkan Balai Latihan Kerja (BLK). Kalau saya cukup diberi kesempatan magang untuk mahasiswa atau lulusak SMK agar saat lulus sudah siap menjadi tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan," tegasnya.

Pergeseran perusahaan dari pusat industri kota ke desa itu agar PDRB Jatim tidak terpusat ke 9 kota saja diantaranya Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, Mojokerto dan Malang. Apalagi di Jatim masih ada 800.000 pengangguran usia produktif.

"Kekurangan tenaga kerja di pedesaan (daerah Jatim) itu tinggal dikomunikasikan. Misalnya ke sekolah, pondok pesantren atau masyarakat umum. Kami yakin bisa terpenuhi. Kasus ini berkaca saat Pabrik Garmen terbesar di Jateng dibangun di Boyolali dan pabrik sepatu terbesar di Jepara. Buktinya 2 perusahaan itu di desa dulu hanya 9.000 karyawan sekarang 17.000 karyawan. Pemerintah siap membantu sosialisasinya," pungkasnya. Waw