Proyek Jembatan Desa Bernilai Ratusan Juta di Ponorogo Mangkrak


Proyek Jembatan Desa Bernilai Ratusan Juta di Ponorogo Mangkrak TAK SELESAI - Proyek pembangunan jembatan Dusun Sumberjo, Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Ponorogo yang menelan anggaran Rp 199 juta tak selesai meski merupakan proyek Tahun 2017, Senin (25/06/2018).

Ponorogo (republikjatim.com) - Proyek pembangunan jembatan Sumberjo merupakan jembatan antar dusun di Dusun Sumberjo, Desa Munggu Kecamatan Bungkal, Ponorogo mangkrak. Hingga kini, proyek bernilai Rp 199 juta lebih untuk perbaikan jembatan akses anak sekolah dan akses warga dua wilayah untuk ke Pusat Kantor Desa Munggu itu tak diselesaikan kontraktornya.

Awalnya, pasca jembatan ambrol, Pemkab Ponorogo menganggarkan dana untuk pembangunan jembatan antar dusun yang dikerjakan CV Dhaned Konstruksi dengan nilai Rp 199.174.000 dari APBD Ponorogo Tahun 2017. Proyek ini dikerjakan dalam jangka waktu sesuai kontrak selama 90 hari kerja dimulai 18 Juli 2017 sampai 15 Oktober 2017. Namun proyek ini belum selesai dengan alasan kehabisan anggaran.

Saat ditinggal kontraktor, jembatan ini baru selesai pekerjaan bagian pondasi dan cor dasar jembatan. Hingga kini, belum ada tanda- tanda pekerjaan akan dimulai lagi untuk diselesaikan. Karena proyek jembatan Sumberjo belum sempurna dan warga yang berada diseberang sungai masih ada 2 wilayah RT, warga mengisi atas dasar cor dengan tanah dan pasir yang dimasukkan dalam ratusan karung agar mereka bisa lewat.

"Karena ditunggu-tunggu belum dilanjutkan lagi proyek pembangunan jembatan ini terpaksa diuruk warga dengan pasir dan tanah. Agar anak-anak warga tidak kesulitan bila ke sekolah dan membawa hasil pertanian," terang Kepala Dusun Sumberjo, Misno kepada republikjatim.com, Senin (25/06/2018).

Saat ini Misno mengharap proyek jembatan segera dilanjutkan. Apalagi meski ditimbun tanah samping kanan kiri jembatan belum ada pagar karena bersifat darurat sebagai inisiatif warga.

"Pemasangan karung-karung berisi tanah ini karena darurat biar akses warga dua RT ini terbuka. Harapan kami bersama warga harus diselesaikan tahun ini. Apalagi juga akses menuju air terjun Totogan dan Gua Pertapan. Kami khawatir karena masih membahayakan pengguna," imbuhnya.

Anggota BPD setempat, Abdul Kholik, memohon pemerintah memikirkan kondisi mangkraknya pembangunan jembatan itu. Apalagi, saat Ini sudah anggaran baru. Kondisi ini apakah sudah dianggarkan apa belum warga berharap diselesaikan. Apalagi daerahnya sudah banyak yang memulai pekerjaan fisik.

"Kok jembatan yang mangkrak karena kekurangan dana belum selesai pembangunannya. Sekali lagi ini PR Pemkab Ponorogo yang harus segera diwujudkan," tegas tokoh masyarakat ini.

Sementara Kepala Bappeda Pemkab Ponorogo, Sumarno menegaskan pihaknya akan segera mensurvei kembali jembatan itu.

"Coba tanya Pak Jamus, kalau belum masuk perubahan APBD coba dimasukkan," katanya.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Ponorogo, Jamus Kunto berjanji bakal dilanjutkan pembangunannya.

"Saya sudah bicarakan dengan Kepala Bappeda. Anggaran untuk melanjutkan senilai Rp 200 juta sudah cukup," pungkasnya. Ami/Waw