Polresta Kediri Pastikan Teror Ponpes Ploso Hoax


Polresta Kediri Pastikan Teror Ponpes Ploso Hoax Kapolresta Kediri, AKBP Anthon Haryadi

Kediri (republikjatim.com) - Kapolresta Kediri, AKBP Anthon Hariyadi memastikan teror yang terjadi di Ponpes Ploso, Kediri adalah hoax. Hal ini berdasarkan rangkaian pemeriksaan yang dilakukan penyidik Polresta Kediri pada beberapa saksi terkait adanya informasi ancaman (teror) di Ponpes itu.

"Dari hasil penyelidikan tidak ada dua bukti permulaan yang cukup. Artinya tidak bisa meningkatkan dari tahap penyelidikan ke tahap selanjutnya dan dari saudara RY  (Riyanto) juga sudah mencabut laporannya" kata Kapolresta Kediri, AKBP Anthon Haryadi kepada republikjatim.com, Rabu (28/02/2018).

Menurut Kapolresta berdasarkan hasil pemeriksaan laporan Ryanto terkait adanya ancaman yang dilakukan tiga orang di Ponpes Ploso Kediri itu, tidak memiliki bukti yang cukup. Selain itu, tidak ada kesesuaian antara BAP dan CCTV yang ada. Baginya jika pelaku pelaporan palsu pihaknya akan tetap menindak lanjuti meskipun pihak pondok telah memaafkan perbuatan pelaku.

"Karena sesuai aturan perkara ini dapat dikategorikan laporan palsu. Hal ini masih dilakukan pendalaman motif dari pelaku ini melakukan hal itu," tandasnya.

Diketahui sebelumnya, Riyanto Gempol (50) warga asal Ngawi mengaku jika apa yang dilakukan adalah hanya sebuah kekhilafan. Dari pengakuan Riyanto dihadapan para pemangku Ponpes Ploso dan wartawan jika tindakan yang dilakukan dengan menyebarkan informasi teror yang membuat gempar itu semata-mata karena kekhilafannya.

"Saya tidak bermaksud melakukan hal-hal diluar batas. Terus terang saya khilaf," ucap Riyanto sambil sesekali mengusap air mata.

Dalam pengakuannya, Riyanto mengaku jika dirinya melakukan laporan palsu ke polisi tidak ada tendensi apa-apa. Oleh karena dirinya meminta maaf kepada semua pengurus pondok ,umat muslim dan polisi yang sudah repot menyelidiki kasus teror di ponpes Al- Falah itu.

"Semua keterangan yang saya berikan ke polisi pada awal laporan saya tidak benar. Hal itu tidak terjadi pada saya. Saya mohon maaf terhadap semua, Romo Yai, dan semua Gus Ponpes Ploso, dan semua Masyarakat Indonesia atas hal ini," pintahnya.

Sementara menanggapi persoalan ini pihak Ponpes mengaku jika tidak akan memperpanjang persoalan ini. Namun pihak mendukung penuh upaya kepolisian dalam merespon secara persoalan itu.

"Kami sudah dengar bersama apa yang dikatakan Pak Riyanto. Atas informasi yang merisaukan tersebut adalah tidak benar. Kami tidak memperpanjang persoalan inj," pungkas Gus Toif Pengurus Ponpes. Pan/Waw