Plt Bupati Ajak Warga Sidoarjo Jaga Kondusifitas Pelaksanaan Pilkada 2024


Plt Bupati Ajak Warga Sidoarjo Jaga Kondusifitas Pelaksanaan Pilkada 2024 APEL - Plt Bupati Sidoarjo Subandi bersama Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Cristian Tobing mengecek kesiapan saat Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja Semeru 2024 di Alun - Alun Sidoarjo, Kamis (15/08/2024) sore.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pilkada Serentak Tahun 2024 tinggal beberapa bulan lagi. Kabupaten Sidoarjo menjadi salah satu daerah yang menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) itu.

Plt Bupati Sidoarjo, Subandi meminta masyarakat datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), jangan Golput dan gunakan hak pilih pada tanggal 27 November 2024 mendatang. Subandi juga menghimbau masyarakat untuk bersama menjaga kondusifitas saat pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo mendatang.

Hal ini diungkapkan usai memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja Semeru 2024 dalam Rangka Kesiapan Pengamanan Pilkada Serentak 2024 yang digelar Polresta Sidoarjo di Alun - Alun Sidoarjo, Kamis (15/08/2024) sore.

Subandi meminta kepada seluruh warga Sidoarjo mensukseskan pelaksanaan Pilkada Tahun 2024. Baginya, menjaga situasi dan kondisi yang aman dan nyaman saat pelaksanaan nanti menjadi tugas bersama. Bukan hanya tugas Polri dan TNI saja. Namun tugas seluruh warga negara untuk menjaga wilayahnya tetap aman dan nyaman.

"Mari kita jaga bersama pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 nanti agar berlangsung aman dan nyaman. Karena ini sudah menjadi tanggung jawab bersama," ujar Subandi.

Forkopimda Sidoarjo juga berkomitmen mensukseskan pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan itu. Koordinasi terus dilakukan. Sejumlah tahapan Pilkada Serentak akan dikawal bersama agar dapat berjalan lancar.

"Kita akan perkuat koordinasi Forkopimda Sidoarjo agar tahapan-tahapan Pilkada Serentak yang dikerjakan KPU maupun Bawaslu Sidoarjo dapat berjalan baik dan lancar," katanya.

Selain itu, Subandi menilai tensi politik sudah mulai terasa. Saling menghormati menjadi kunci menjaga pelaksanaan Pilkada berjalan aman dan nyaman. Menurutnya, perbedaan pilihan politik adalah hal biasa dan lumrah dalam setiap pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu). Karena itu, Pilkada tidak boleh menjadi alat pemecah bangsa.

"Tapi sebaliknya, menjadi alat perekat persatuan dalam memilih pemimpin terbaiknya. Berbeda pilihan dalam Pilkada adalah hal biasa, kita harus tetap saling menghormati perbedaan -perbedaan pilihan seperti ini," tandasnya. Ary/Waw