PKK Kabupaten Sidoarjo Sosialisasikan Rumah Sehat dan Layak Huni Bagi Para Kadernya di Ploso dan Wonokalang


PKK Kabupaten Sidoarjo Sosialisasikan Rumah Sehat dan Layak Huni Bagi Para Kadernya di Ploso dan Wonokalang SOSIALISASI - Ketua TP PKK Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor saat sosialisasi rumah sehat dan layak huni di Desa Ploso, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, Senin (22/05/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Kader PKK Desa Ploso dan Desa Wonokalang, Kecamatan Wonoayu mengikuti Sosialisasi Rumah Sehat Layak Huni. Sosialisasi ini digelar di balai desa masing-masing dengan menghadirkan para narasumber.

Yakni dari Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (P2CKTR) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo. Sosialisasi itu dibuka langsung Ketua TP PKK Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor, Senin (22/05/2023).

Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor yang akrab disapa Ning Sasha mengatakan rumah sehat harus diwujudkan masyarakat Sidoarjo. Menurutnya, rumah sehat akan menghindarkan penghuninya dari penyakit. Dengan kata lain penyakit tidak akan timbul jika rumah dalam keadaan bersih.

"Dengan hunian sehat, kita akan terhindar dari berbagai penyakit," ujar Ning Sasha kepada republikjatim.com, Selasa (22/05/2023).

Ning Sasha menjelaskan menciptakan rumah sehat harus menjadi komitmen bersama. Mulai dari anggota keluarga harus diajak menciptakannya. Kata kuncinya membiasakan untuk hidup bersih. Anak dapat diajari untuk tidak buang sampah sembarangan.

"Selain itu, dapat diajari untuk membersihkan dan merapikan tempat tidurnya. Kalau orang terbiasa hidup bersih dan hidup sehat, pasti akan lebih susah terkena penyakit," ungkap Ning Sasha yang juga alumni Fakultas Hukum, Unair Surabaya ini.

Dari sisi fisik bangunan, Ning Sasha  menilai rumah sehat memiliki ventilasi dan sanitasi yang baik. Cahaya matahari dapat masuk dan air kotor dapat mengalir ke salurannya serta terdapat tumbuhan di sekitar rumah.

"Rumah sehat itu bukanlah rumah yang berlantaikan marmer. Tetapi rumah sehat itu pencahayaannya cukup, ventilasinya ada, penghijauannya ada dan perilaku kita juga menentukan rumah itu dapat dikatakan sehat atau tidak," tegas istri Bupati Sidoarjo yang juga alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Sementara Kabid Permukiman Dinas P2CKTR Pemkab Sidoarjo Slamet Budiarto yang menjadi narasumber kegiatan menilai terdapat beberapa indikator rumah sehat dan layak huni. Diantaranya, dari pencahayaan, hawa (saluran udara) dan sanitasinya. Pencahayaan minimal 20 dari luas lantai. Sedangkan penghawaan 5 persen dari luas lantai dengan 3 jendela serta untuk sanitasi sendiri adalah tersedianya sarana MCK.

"Kalau salah satu dari syarat itu tidak terpenuhi, maka rumah itu tidak dapat dikatakan sebagai rumah sehat," katanya.

Pejabat yang akrab disapa Budi ini menguraikan Pemkab Sidoarjo terus berupaya mewujudkan rumah sehat dan layak huni bagi seluruh warganya. Tahun ini terdapat 116 rumah yang akan dibedah. Mulai dari pondasi, lantai, dinding dan rangka (atap) akan direhab. Rehab komponen bangunan rumah itu menjadi kriteria rumah sehat dan layak huni.

"Data kami, ada 25 rumah tidak layak huni di Kecamatan Wonoayu, satu ada di Desa Ploso ini. Nanti Pak Kades bisa mengusulkan ke kami untuk mendapatkan rehab rumah," tandasnya.

Dalam kesempatan ini Ning Sasha menyempatkan mengunjungi rumah sehat kader PKK Desa Ploso milik Yuni Indriati di RT 15 RW 03. Rumah dengan ventilasi yang cukup, sanitasi MCK yang baik dan sedikit penghijauan menjadikan rumah Yuni berkategori rumah sehat dan layak huni. Hel/Waw