Pesannya Tak Boleh Dijual, Giliran 261 RT di Porong dan 353 RT di Tanggulangin Terima Bantuan Sound System


Pesannya Tak Boleh Dijual, Giliran 261 RT di Porong dan 353 RT di Tanggulangin Terima Bantuan Sound System BAGIKAN - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali membagikan sound system untuk 261 RT se Kecamatan Porong dan 353 RT se Kecamatan Tanggulangin di Pusat Bisnis Jatim Suncity Biz JL Arteri Baru Porong, Sidoarjo, Sabtu (12/08/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Giliran RT se Kecamatan Porong dan Kecamatan Tanggulangin menerima bantuan sound system dari Pemkab Sidoarjo. Terdapat 261 RT se Kecamatan Porong dan 353 RT se Kecamatan Tanggulangin yang menerima bantuan pengeras suara itu. Penyerahan dilakukan sekaligus di Pusat Bisnis Jawa Timur Suncity Biz JL Arteri Baru Porong, Sidoarjo, Sabtu (12/08/2023).

Secara simbolis bantuan sound system diserahkan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali. Dalam kesempatan ini dihadir Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, Usman dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, Emir Firdaus.

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali mengatakan beberapa pesan saat pembagian sound system itu. Diantaranya, untuk keguyuban warga. Warga harus tahu satu persatu tetangganya. Apalagi, dengan Ketua RT, warga harus mengetahuinya. Bagi Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor ini sungguh terlalu jika warga tidak mengetahui nama Ketua RT. Termasuk dengan bupatinya.

"Warga harus tahu siapa bapaknya warga Sidoarjo. Kadang kebacut (keterlaluan) sama RT nya saja tidak kenal, sama RW nya juga tidak kenal dan lebih kebacut sama Bupatinya loh juga tidak kenal," ujar Gus Muhdlor disambut tawa Ketua RT yang hadir.

Karena itu, Gus Muhdlor meminta semua RT harus dihidupkan kembali. Kegiatan kemasyarakatan harus kembali digalakkan. Semisal dengan kerja bakti. Menurutnya, hal-hal semacam ini akan memperkuat nilai guyub antar warga. Namun saat ini dirinya melihat jarang ada kerja bakti.

"Padahal yang merasakan manfaatnya adalah diri sendiri. Bukan siapa-siapa. Lingkungannya menjadi bersih dan indah," imbuh Bupati alumni Fisip Unair Surabaya ini.

Bagi Gus Muhdlor program bantuan kali ini dapat digunakan untuk sarana keguyuban warga. Selain dibuat hiburan saat kerja bakti, juga dapat digunakan untuk kegiatan senam dan bahkan bisa dimanfaatkan untuk pengajian.

"Saya yakin mungkin hanya 10 persen RT itu satu bulan sekali menggelar kerja bakti. Mulai saat ini harus berubah, ada majunya, ada bagusnya, ada guyubnya dan ada rukunnya di lingkungan RT dan RW. Karena yang diuntungkan adalah warga RT dan RW itu sendiri," tegas Bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Gus Muhdlor juga meminta tidak ada lagi RT dan RW seumur hidup. Semua warga harus ikut berperan dalam pembangunan. Menurutnya, Ketua RT merupakan panglima pembangunan di daerahnya masing-masing. Maju dan tidaknya lingkungan bergantung RT.

"Program menggerakkan warganya untuk membangun lingkungannya itu menjadi kuncinya. Kalau kita kompak, percepatan pembangunan akan dapat kita rasakan bersama," papar putra KH Agoes Ali Masyhuri ini.

Sementara pesan terakhir yang disampaikan Gus Muhdlor cukup menggelitik. Bahkan disambut tawa semua RT bersama RW dan perwakilan lembaga masyarakat desa yang hadir dalam pembagian sound system itu. Pesannya yakni sound system yang diterima jangan sampai dijual. Pasti akan ketahuan jika dijual.

"Karena sound system yang diberikan khusus dibuat untuk bantuan RT. Tidak dijual bebas di pasaran. Serius, kalau sound ini saya lihat ada di pasar loak Larangan, akan saya cari siapa RT yang menjualnya," pungkasnya. Hel/Waw