Pernah Diikat Tali Saat Ngamuk, Wabup Sidoarjo Beri Bantuan Anak Berkebutuhan Khusus Asal Tulangan


Pernah Diikat Tali Saat Ngamuk, Wabup Sidoarjo Beri Bantuan Anak Berkebutuhan Khusus Asal Tulangan KUNJUNGI - Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, Subandi mengunjungi anak penyandang disabilitas (anak berkebutuhan khusus) M Raffi warga Desa/Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, Kamis (10/11/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang mengalami kesusahan, Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, Subandi mengunjungi anak penyandang disabilitas (anak berkebutuhan khusus) di Desa/Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, Kamis (10/11/2022). Dalam kunjungan ini Subandi didampingi anggota DPRD Sidoarjo, M Dhamroni Chudlhori, Camat Tulangan Didik Widoyoko, Kades Tulangan Sutrisno, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo, dr Muhammad Atho'illah serta pengurus Baznas Sidoarjo dan Dinas Sosial Pemkab Sidoarjo.

Wabup Sidoarjo, Subandi mengaku mengetahui kondisi M Raffi (anak penyandang disabilitas) melalui Media Sosial (Medsos). Dari informasi itu, Subandi mengetahui kondisi M Raffi sangat memprihatinkan. Apalagi, keluarganya belum pernah mendapat bantuan.

"Dia (penyandang disabilitas) ini pernah diikat dengan tali saat kondisinya tidak stabil (mengamuk). Karena badannya besar dan orangtuanya tidak mampu menahan berat badannya itu. Ayah Raffi juga memakai tongkat saat berjalan lantaran pernah mengalami kecelakaan," ujar Subandi di Tulangan.

Selain itu, Subandi menjelaskan kedatangan dirinya sekaligus mencarikan solusi agar anak disabilitas ini bisa sembuh. Untuk itu, dirinya berpesan kepada Camat, Kades serta petugas PKH dan pihak terkait agar segera membantu M Raffi dengan membawa dan mendampinginya ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis. Menurutnya, Pemerintah Desa (Pemdes) dapat memakai 40 persen anggaran Dana Desa (DD) untuk menyelesaikan permasalahan seperti itu.

"Saya juga meminta Camat Tulangan agar mengawasi tindak lanjut penanganan anak ini. Tolong bantuan anggarannya segera diturunkan. Soal adanya peraturan Kepres Nomor 30 melalui Musdes, anggaran DD bisa turun untuk membantu warga yang membutuhkan. Jangan tunggu lama, kasihan anaknya. Ayo Pak Kades, anggaran DD 40 persen dikeluarkan agar anak disabilitas ini segera tertangani," tegas mantan Kades Pabean, Kecamatan Sedati ini.

Subandi juga berharap pihak desa agar dengan mudah membantu masyarakat yang membutuhkan. Anggaran DD juga dibagi untuk kondisi masyarakat yang mengalami disabilitas.

"Kami berharap anggaran segera turun tanpa perlu waktu lama. Sekali lagi saya katakan, jangan melihat rumahnya berlantai keramik. Lihatlah orang yang menghuni. Apakah orang itu mengalami kesulitan atau tidak, bekerja atau tidak? Itu yang perlu cepat disikapi. Nah kalau keluarga yang memiliki anak disabilitas seperti ini, perlu penanganan cepat. Masa' mereka ini tidak terdaftar PKH. Pokoknya hari ini harus cepat ditangani," tandas Subandi. Hel/Waw