Perkuat Nilai Nasionalisme, Gus Syaikhul Ajak Tanamkan 4 Pilar Kebangsaan di Sidoarjo Sejak Usia Dini


Perkuat Nilai Nasionalisme, Gus Syaikhul Ajak Tanamkan 4 Pilar Kebangsaan di Sidoarjo Sejak Usia Dini SOSIALISASI - Anggota MPR RI, Syaikhul Islam Ali (Gus Syaikhul) menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Cafe Belimbing, Desa Watesari, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, Senin (30/05/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Anggota MPR RI, Syaikhul Islam Ali (Gus Syaikhul) mengajak seluruh masyarakat untuk menanamkan 4 pilar kebangsaan sejak usia dini. Bahkan, juga ditanamkan pada peserta didik di semua jenjang hingga ke perguruan tinggi.

Langkah itu, sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme agar tertanam kuat ke para peserta didik.

"Semua memang harus dibiasakan di dunia pendidikan dari tingkat paling dasar. Tujuannya agar tertanam nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan," ujar anggota Fraksi PKB DPR RI, Syaikhul Islam Ali kepada republikjatim.com, Senin (30/05/2022) saat acara Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dengan peserta sekitar 200 orang di Cafe Belimbing, Desa Watesari, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.

Putra Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat, Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo yang akrab disapa Gus Syaikhul ini menjelaskan keempat pilar kebangsaan harus tertanam sejak anak menerima pendidikan usia dini. Diantaranya, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 atau PBNU. Begitu juga soal kaum remaja dan pemuda juga harus tetap tertanam nilai-nilai kebangsaan itu.

"Mereka (para pelajar) perlu memahami adanya usaha memecah belah bangsa Indonesia sudah ada sejak lama. Dengan adanya penanaman empat pilar, terutama menjiwai Pancasila, maka pelajar tidak akan mudah terpancing isu Suku Agama Ras dan Antargolongan. Termasuk tidak mudah terkontaminasi budaya barat. Budaya barat yang positif boleh diambil dan ditiru, tetapi budaya barat yang tidak cocok Bangsa Indonesia tidak perlu ditiru generasi muda," imbuhnya.

Karena itu, lanjut politisi PKB Dapil I Jatim (Sidoarjo - Surabaya) ini, Pancasila sebagai dasar negara perlu diinternalisasikan sejak dini. Hal ini dikarenakan Pancasila sebagai pilihan tepat yang telah dirumuskan dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.

"Selain itu, Pancasila juga diwujudkan sebagai norma hidup bernegara. Termasuk menekankan pentingnya Pancasila sebagai ideologi bangsa. Jadi Bangsa Indonesia jangan sampai melupakan tiga pilar lainnya mulai UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara," tegas politisi asal Sidoarjo ini.

Gus Syaikhul mengaku sebagai anggota MPR RI dua periode, sosialisasi empat pilar merupakan tugas yang diembannya dengan maksud memasyarakatkan Pancasila, UUD 1945, dan dua pilar lainnya kepada masyarakat. Sekaligus menyerap aspirasi masyarakat atas pelaksanaan UUD 1945. Tujuannya, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat atas empat pilar serta pentingnya pemerintah dan masyarakat menerapkan nilai luhur bangsa dalam kehidupan sehari-hari.

"Penekanan dan pembiasaan nilai-nilai PBNU ke para pelajar. Bahkan kami berharap banom-banom atau organisasi NU lewat IPNU / IPPNU maupun Ansor bisa masif di dunia perguruan tinggi menanamkan 4 pilar kebangsaan. Karena, Pancasila sebagai dasar negara perlu diinternalisasikan dalam jiwa anak-anak, remaja hingga pemuda. Minimal hingga tertanam di alam bawah sadar mereka. Itu untuk mengetahui Pancasila sebagai ideologi masuk ke dalam kehidupan masyarakat," paparnya.

Sementara dalam sesi dialog, dalam acara sosialisasi 4 pilar kebangsaan itu, Gus Syaikhul juga dihujani beberapa pertanyaan. Diantaranya pembangunan SMA/SMK di wilayah Sidoarjo Barat, sistem Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi serta pelaksana program Kurma.

"Saat ini, untuk SMA/SMK sederajat menjadi kewajiban propinsi. Saya akan menyampaikan ke Bupati Sidoarjo untuk mendorong ke propinsi agar segera dibangun SMA/SMK di Balongbendo karena sangat membutuhkan. Soal penghapusan sistem zonasi menjadi ranah pemerintah pusat. Saya akan diusahakan untuk menyampaikan ke k Komisi X DPR RI yang menangani dunia pendidikan. Sedangkan soal program Kurma, kami mengajak semua masyarakat Sidoarjo untuk bersinergi mensukseskan program (Kurma) Pemkab Sidoarjo itu," tandasnya. Hel/Waw