Penanganan Langganan Banjir di Sidoarjo Butuh Rumah Pompa Permanen


Penanganan Langganan Banjir di Sidoarjo Butuh Rumah Pompa Permanen PERMANEN - Untuk penanganan langganan banjir di Sidoarjo seperti di Desa Kedungbanteng dan Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin dibutuhkan pompa permanen layaknya pompa permanen di samping Rumdin Wabup Sidoarjo, Rabu (30/12/2020).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Langganan banjir di sejumlah titik ruas jalan, pasar dan perkampungan di wilayah Sidoarjo sudah bertahun-tahun tak ada penanganan serius. Bahkan hampir setiap musim hujan, selalu terdapat banjir di sejumlah wilayah yang dapat mengganggu akses perekonomian warga.

Salah satunya langganan banjir di Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin. Kedua desa ini menjadi daerah langganan banjir yang paling parah setiap musim hujan. Apalagi banjir menggenangi jalan, sawah, tambak dan rumah penduduk di kedua deaa ini terjadi sampai berminggu-minggu bahkan bulanan.

Kepala Bidang Irigasi dan Pematusan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Dan Sumber Daya Air (PUBM dan SDA) Pemkab Sidoarjo, Shanty Wahyu Angraini mengatakan banjir di Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri memang darurat. Alasannya, jumlah pompa air di kedua desa itu, kapasitasnya masih kurang.

"Kalau dilihat besarnya saluran, maka paling tidak kebutuhan pompa air 1 meter kubik. Sekarang baru 0,8 kubik," ujarnya, Rabu (30/12/2020).

Shanty menjelaskan saat ini dibutuhkan pompa air permanen untuk mengatasi banjir di kedua desa itu. Karena kedua daerah ini posisi tahahnya lebih rendah dari sejumlah desa lain di sekitarnya.

"Solusi jangka panjangnya butuh rumah pompa air permanen. Karena sekarang normalisasi sungai juga sudah dilaksanakan," tegasnya.

Sementara Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, Suyarno menegaskan permasalahan normalisasi sungai masih kurang maksimal. Saat dirinya memantau di lapangan, petugas hanya membersihkan sampah yang ada di permukaan sungai. Akan tetapi, belum mengeruk lumpur yang di dasar sungai.

"Kerja seperti ini Sumber Daya Manusia (SDM) petugasnya harus perlu dievaluasi. Kami meminta penanganan banjir harus memiliki konsep jelas. Termasuk memaparkan program prioritas Dinas PUBM dan SDA. Karena selama ini kami tidak tau program dari dinas itu apa saja? Jadi kami tidak bisa mengawasi secara maksimalkan," tandasnya. Hel/Waw