Pemkab Sidoarjo Targetkan Tanam Padi Seluas 15.354 Hektar


Pemkab Sidoarjo Targetkan Tanam Padi Seluas 15.354 Hektar PANEN RAYA - Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah memimpin prosesi panen raya di Desa Kedungkembar, Kecamatan Prambon, Sidoarjo bersama Forkopimda, Selasa (24/07/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Upaya Khusus (Upsus) swasembada pangan terus dilakukan Pemkab Sidoarjo bersama Kodim 0816 Sidoarjo. Buktinya, periode April-September 2018 tahun ini, Pemkab Sidoarjo menargetkan sasaran tanam padi seluas 15.354 Hektar. Hingga akhir Juli ini, sudah terealisasi pencapaian tanam padi mencapai 11.979 hektar.

Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah berharap dengan sisa waktu yang ada, target luasan penanaman padi dapat terpenuhi. Hal ini disampaikan Bupati Sidoarjo saat menghadiri Panen Raya Padi di persawahan Desa Kedungkembar Kecamatan Prambon, Sidoarjo, Selasa, (24/07/2018).

"Kami meminta seluruh pihak terkait dapat memenuhi target tanam yang ditetapkan," terang Saiful Ilah kepada republikjatim.com, Selasa (24/07/2018).

Lebih jauh pria yang akrab dipanggil Abah Ipul ini meminta seluruh instansi terkait dibantu TNI dapat mengambil langkah-langkah straregis. Seperti meningkatkan pengawalan dan pendampingan kepada petani, menginventarisasi permasalahan di lapangan, serta meningkatkan koordinasi dengan stakeholder terkait ketersediaan sarana produksi mulai benih, pupuk hingga pestisida. Ia juga juga meminta adanya koordinasi lintas sektor dalam pengaturan ketersediaan air irigasi serta mengoptimalkan pengunaan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan).

"Untuk mengantisipasi anomali iklim yang dapat menurunkan hasil pertanian seperti serangan Organisme Penggangu Tumbuhan (OPT) juga harus disiasati. Ini sebagai upaya mewujudkan swasembada pangan yang diinginkan bersama. Pemkab Sidoarjo melalui instansi terkait dibantu TNI melakukan berbagai upaya dan strategi pengawalan dan pendampingan," imbuhnya.

Selain itu, Ketua DPC PKB Sidoarjo ini menguraikan selama ini, Pemkab Sidoarjo selalu berupaya mengawal dan mendampingi para petani. Salah satu wujudnya adalah memfasilitasi peralatan pertanian yang sesuai dengan kondisi lahan di Sidoarjo. Bantuan Alsintan yang bersumber dari APBD Kabupaten, Propinsi maupun APBN selalu diberikan setiap tahun. Untuk Tahun 2018 ini, ada 10 unit hand tractor roda dua serta 5 unit mesin tanam atau transplanter yang diberikan kepada kelompok tani di Sidoarjo.

"Selain itu petani juga diberikan bantuan 6 unit pompa air, 5 unit mesin perontok padi (power thresher) serta 25 unit hand sprayer juga diberikan kepada petani," tegasnya.

Sementara Komandan Kodim 0816 Sidoarjo, Letkol Inf Fadli Mulyono menegaskan program pendampingan TNI dalam Upsus swasembada pangan yang dilaksanakan Kodim 0816 Sidoarjo berjalan 5 tahun. Pencapaiannya hampir memenuhi target yang ditentukan oleh pemerintah pusat.

"Hasil realisasi selama pelaksanaan pendampingan Kodim 0816 Sidoarjo pada Upsus Pajale (padi, jagung, kedelai) di Sidoarjo Tahun 2014 sampai dengan Maret 2018 hampir rata-rata dapat memenuhi target yang ditentukanpemerintah pusat. Yakni berkisar antara 100-109 persen," ungkapnya.

Selain itu, Fadli menguraikan luasan tanam padi di Desa Kedungkembar, Kecamatan Prambon seluas 87 hektar. Sedangkan untuk lahan Demplot (Demontration Plot) yang dilakukan Kodim 0816 Sidoarjo di lahan seluas 1,450 hektar. Sistem tanam yang digunakan sistem tanam padi jajar legowo. Hasilnya mampu menghasilkan lebih kurang 8-9 ton padi per hektar. Disamping itu, dalam mengawal dan mendampingi program swasembada pangan di Sidoarjo, diterjunkan 353 orang Babinsa dan 57 orang Bintara Tinggi sebagai tenaga pendamping kelompok tani. Selain itu, diterjunkan satu tim Brigade Tanam Kodim 0816 Sidoarjo yang dibekali dengan peralatan mesin pertanian sebanyak 32 unit Alsintan.

"Kami berharap adanya program pendampingan yang dilakukan akan mampu meningkatkan jumlah lahan pertanian khususnya lahan padi, jagung dan kedelai," pungkasnya. Waw