Material Ditaruh Sembarangan, 2 Proyek Tanpa Nama di Bungkal Dikecam Warga


Material Ditaruh Sembarangan, 2 Proyek Tanpa Nama di Bungkal Dikecam Warga TANPA NAMA - Dua proyek yang nyaris bersamaan pengerjaannya di wilayah Kecamatam Bungkal panen kritikan warga karena tanpa papan nama proyek dan material ditumpuk sembarangan, Senin (23/07/2018).

Ponorogo (republikjatim.com) - Dua proyek yang nyaris dikerjakan secara bersamaan di wilayah Kecamatan Bungkal, Ponorogo panen kritik dan dikecam warga. Kedua proyek ini adalah pembangunan drainase mulai dari utara perempatan sampai selatan Balai Desa Bungkal dan satunya proyek pembangunan Puskesmas Bungkal.

Kedua proyek ini menuai kritik warga lantaran tanah kerukan pembangunan drainase ditumpuk di bibir badan jalan sebelah barat. Sedangkan material bongkaran Puskesmas ditumpuk di tepi badan jalan sebelah timur hingga membuat badan jalan menjadi sempit dan menganggu arus lalu lintas. Padahal, kedua proyek ini menggunakan anggaran negara. Bahkan dikerjakan tanpa papan nama hingga terkesan seperti proyek siluman.

Berdasarkan datanya, proyek rehab dan perluasan Puskesmas Bungkal ini harga pagu dan HPS sebesar Rp 1,9 miliar yang dimenangkan pada tender lelang dengan nilai penawaran Rp Rp 1,62 miliar oleh CV Tiga Permata yang beralamat di JL Jendral Sudirman, Desa/Kecamatan Balong. Sampai saat ini pekerjaan sudah mulai. Bahkan alat berat sudah melakukan aktivitas di dalam Puskesmas Bungkal. Akan tetapi papan mama proyek belum terpampang di lokasi proyek itu. Begitu juga dengan proyek drainase senilai Rp 200 juta yang pekerjaannya sudah hampir 50 persen, belum dilengkapi papan nama.

"Kami hanya ingin keterbukaan. Proyek sudah mulai papan nama yang tertera nilai pekerjaan tidak ada di lokasi. Baik proyek drainase maupun di puskesmas. Jadi kesannya kayak proyek siluman," terang salah satu warga Bungkal, Sipur kepada republikjatim.com, Senin (23/07/2018).

Sunarto warga lainnya mengungkapkan selain kedua proyek ini terkesan siluman karena tanpa papan nama juga terkesan sembrono menaruh material di tepi jalan raya. Hal ini mengganggu arus lalun lintas.

"Jalan raya sisi timur ditutup material bongkaran puskesmas ditumpuk di tepi badan jalan. Sedangkan material drainase juga ditaruh di sisi barat badan jalan. Tampak semrawut kalau saat jam berangkat kerja dan anak anak sekolah," imbuhnya.

Salah satu pelajar SMP Bungkal, Endang juga mempersoalkan urugan di tepian badan jalan. Hal ini karena menganggu arus lalu lintas.

"Kemarin saat simpangan dengan truk teman yang saya berboncengan kakinya menyenggol urugan yang menumpuk itu dan hampir jatuh," tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Ponorogo, Jamus Kunto mengaku bakal segera berkoordinasi dengan stafnya agar dilakukan tindak lanjut ke rekanan untuk pengerjaan proyek drainase senilai RP 200 juta yang dikerjakan CV Madya Sejati itu.

"Tujuannya agar rekanan segera memasang papan nama, meski itu proyek Penunjukkan Langsung (PL)," kata Jamus.

Begitu juga Kepala Dinkes Pemkab Ponorogo , Drg Rahayu Kusdarini ketika dikonfirmasi terkait penempatan material bongkaran yang memicu kesemrawutan jalur lalu lintas dan tanpa pemasangan papan nama di proyek senilai milliaran rupiah itu. Pihaknya mengaku akan segera ditindak lanjuti.

"Terima kasih masukannya. Kami siap segera menindaklanjuti," pungkasnya. Ami/Waw