Pemdes Singogalih Tarik Berbagi Kebahagiaan, Santuni Yatim Piatu


Pemdes Singogalih Tarik Berbagi Kebahagiaan, Santuni Yatim Piatu SANTUNAN - KH Amin Abbas, tokoh masyarakat dan Kades Singogalih memberikan bingkisan santunan kepada anak yatim piatu di pendopo desa setempat, Sabtu (03/09/2022) malam.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Setelah menunggu hingga pukul 21.03 WIB, salah seorang anak yatim piatu dari puluhan yang mendapatkan santunan dari Pemdes Singogalih, Kecamatan Tarik, Sidoarjo dipanggil petugas.

"Muhammad Haidar Nabila Sifa'," panggil Abdul Sukur yang dikenal sebagai Moden Desa Tarik dalam acara yang berlangsung di pendopo Balai Desa Singogalih, Kecamatan Tarik ini, Sabtu (03/09/2022) malam.

Bocah perempuan berhijab hitam ini langsung untuk mengisi absensi nama dan alamat lengkapnya. Nabila duduk di tengah dengan sabar menunggu antrian bersama teman-temannya. Santunan berupa amplop dari Baznas Sidoarjo dan tas yang dalamnya berisi sejumlah kebutuhan sekolah diberikan K Amin Abbas sebagai pemimpin Istighotsah dan doa bersama dalam acara santunan anak yatim piatu ini.

"Sabar anak-anak kelak kamu akan jadi orang sukses. Patuhi orang tuamu agar selamat dunia dan akhirat. Bergaul dengan lingkungan teman yang baik akhlaknya," ujarnya sambil memberi santuanan.

Setelah itu Nabila dan temannya bergeser ke dekat tiang pendopo Balai Desa Singogalih. Tampak wajah sumringah dan senyum bahagia dari raut wajahnya. Rasa penasaran ingin lihat isi tas dalamnya. Anak ketiga dari orangtua pasangan Umi dan Indriati ini sesekali kesulitan membuka tali plastik yang dibuat membungkus tas. Setelah berhasil melepas tali plastik, satu per satu barang di dalam dikeluarkan. Satu bandel buku tulis, bolpoint, pensil, tepak, penggaris, tempat minum botol dan sebagainya dikeluarkan semua. Sesekali melirik temannya di sebelahnya.

Setelah tahu semua isinya dimasukkan kembali ke tas. Saat beranjak pamit pulang dia melangkahkan kakinya sambil membawa tas yang ditaruh di punggungnya. Tampak sekitar tiga meter kakak Nabila, Fauzan sudah menunggu diparkiran untuk menjemputnya. Fauzan menceritakan orang tuanya Umi Hanisofi' asal RT 24 RW 03 Dusun Kedunggalih memiliki 3 saudara. Yakni Fauzan, Nabila dan adiknya Haidar. Nabila ditinggal ayahnya meninggal dunia sekitar 4 tahun lalu. Orang tuanya meninggal dunia tidak terkena apa-apa saat Ramadhan dalam keadaan puasa.

"Waktu itu salat Ashar jamaah di musala sama saya. Terus selesai salat Ashar pulang rumah. Pada waktu itu adik saya yang kedua (Haidar) mijitin ayah sambil bersandar di ruang tamu. Mendadak Nabila yang tahu ayah sudah meninggal," kenang Fauzan.

KH Amin Abbas berpesan anak yatim piatu rata-rata menjadi pahlawan dan banyak yang sukses usai ditinggal orang tua saat masih kecil. Yakni karena punya sifat tanggung jawab dan Hidupnya penuh rasa tanggung jawab serta l berpikirnya lebih cepat dewasa.

"Faktor lingkungan yang bisa mempengaruhi yatim piatu kalau lingkungan tidak mendukung. biasanya Ummat islam dilingkungan berkewajiban memperhatikan, menyayangi dan sebagainya. Harusnya umat islam lingkungan anak yatim menjadi bapak asuh. Kalau tidak mau. Berarti mendustakan agama sesuai dengan ayat Al-Quran surat Al-Maun," tegasnya.

Sementara Kades Singogalih Imam Al Ashari menegaskan santunan anak yatim piatu ini dengan memberikan sebuah tas yang di dalamnya berisi peralatan dan kebutuhan sekolah. Pihaknya berharap santunan itu bisa bermanfaat bagi anak yatim piatu.

"Kami ucapkan terima kasih kepada Baznas yang membantu memberi bantuan uang kepada puluhan anak yatim piatu. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua warga yang membantu suksesnya acara ini. Kami berharap senyum bahagia anak yatim yang menerima santunan, bisa dicatat sebagai amal baik semua pihak di akhirat," tandasnya. Zak/Waw