Pelajar SMP SMA Progresif Sarat Prestasi, Ciptakan Baterai Berbahan Kulit Pisang Lolos ISIC Malaysia


Pelajar SMP SMA Progresif Sarat Prestasi, Ciptakan Baterai Berbahan Kulit Pisang Lolos ISIC Malaysia BATERAI - Dua siswi SMA Progresif Bumi Shalawat, Yumna Shafa N dan Mayomi Zhafira menunjukkan baterai berbahan kulit pisang yang lolos International Science Innovation Competetition (ISIC) di Seseri Universitas Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (26/03/2019).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Para pelajar SMP dan SMA Progresif Bumi Shalawat di Desa Lebo, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo sarat dengan berbagai prestasi mulai tingkat kabupaten, propinsi, nasional hingga internasional. Salah satunya adalah prestasi menjadi juara dalam ajang International Science Innovation Competition (ISIC) di Seseri Universitas Kuala Lumpur, Malaysia.

Hanya bermodalkan bahan baku kulit pisang, dua siswi SMA Progresif Bumi Shalawat, yakni Yumna Shafa N dan Mayomi Zhafira dapat lolos menjadi juara dalam lomba tingkat internasional itu. Bahan baku kulit pisang yang biasa dibuang saat mengkonsumsi buah pisang ini diubah menjadi baterai. Tak tanggung-tanggung, teknologi ramah lingkungan ini membuat kedua pelajar ini mampu bersaing dengan pelajar lainnya di sejumlah negara di Asia.

"Kami melihat hasil teknologi ini sangat ramah lingkungan. Karena bahan baku pembuatan baterai (daya listrik) dari kulit pisang yang biasanya tidak dipakai," terang Yumna Shafa N siswi kelas Az Zahra (XI MIPA 1) ini kepada republikjatim.com, Selasa (26/03/2019) saat di laboratorium sekolah.

Menurut Yumna ide teknologi ramah lingkungan Baterai berbahan dasar kulit pisang ini karena keprihatinannya atas berkurangnya dan menipisnya energi yang berasal dari fosil bumi. Bagi mereka saat energi fosil semakin menipis maka butuh energi lain sebagai gantinya. Yakni baterai berbahan dasar kulit pisang yang yang dicairkan itu.

"Proses pembuatannya sangat muda. Cukup kulit pisang diblender (hancurkan). Kemudian hasilnya dicampur cairan kimia. Hasilnya bisa menimbulkan reaksi elektrik yang bisa diukur dan dibuktikan menggunakan alat pengukur arus listrik yakni Avometer," imbuhnya.

Arus tegangan listrik dari baterai berbahan dasar kulit pisang ini, kata Yumna banyak manfaatnya. Salah satunya bisa digunakan untuk menambah daya Aki mobil.

"Kami berharap kalau sudah bisa disempurnakan bisa digunakan energi alternatif sumber energi listrik yang ramah lingkungan. Tentu ini butuh kerjasama dengan pengembangan yang lebih besar jika diproduksi serius," tegasnya.

Tidak hanya itu, prestasi siswa siswi SMA Progresif Bumi Shalawat lainnya yakni juara olimpiade matemati, olimpiade aswaja, seleksi Paskibra serta seleksi OSK tingkat Kabupaten dan Taekwondo. Sedangkan prestasi siswa dan siswi SMP Progresif Bumi Shalawat diantaranya fotografi, olimpiade IPA dan IPS, serta juga pameran teknologi ISIC di Kuala Lumpur, Malaysia.

Sementara itu, atas berbagai prestasi ini Ketua Yayasan Sekolah Progresif Bumi Shalawat, Aria Muhammad Ali menegaskan yayasan dan sekolah bakal terus memfasilitasi para siswa dan siswi yang berprestasi dan mau mengembangkab hasil karyanya. Pihaknya bakal mendorong prestasi para pelajar ini menembus kegiatan bertaraf internasional.

"Kami berharap para santri (pelajar) ini bisa berkiprah di dunia internasional. Ribuan pelajar di Bumi Shalawat ini tidak hanya dibekali agama yang kuat tapi juga ilmu pengetahuan umum. Dari ribuan pelajar disini yang bakal jadi kiai 5 orang dari 1.000 orang. Sisanya menyebar ke seluruh bidang yang ada di kehidupan ini," tandasnya. Waw