Optimalkan Pembentukan Posyandu Jiwa, TP PKK Sidoarjo Ajak Warga Sidoarjo Lebih Peduli ODGJ


Optimalkan Pembentukan Posyandu Jiwa, TP PKK Sidoarjo Ajak Warga Sidoarjo Lebih Peduli ODGJ OPTIMALKAN - Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor mengajak posyandu jiwa mengoptimalkan pelayanan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODJG) saat pembentukan posyandu jiwa di Pendopo Delta Wibawa, Rabu (19/10/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pembentukan Posyandu Jiwa mulai disosialisasikan TP PKK Kabupaten Sidoarjo melalui Pokja IV di Pendopo Delta Wibawa, Rabu (19/10/2022). Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia Tahun 2022 yang jatuh setiap tanggal 10 Oktober lalu.

Hal ini, sekaligus sebagai upaya mengurangi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Ketua Bidang IV TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Adisti Syaf Satriawarman mewakili Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor mengatakan kesehatan mental menjadi isu besar dunia. Isu ini menjadi perhatian besar untuk menyadarkan pentingnya membangun mental yang kuat dan sehat.

"Karena itu, World Federation of Mental Health pada Tahun 2022 ini mengangkat tema Kesehatan Mental dan Kesejahteraan Sebagai Prioritas Global," ujar Adisti Syaf Satriawan.

Tema ini, lanjut Adisti bermakna kesejahteraan orang-orang dengan gangguan jiwa (mental) yang kurang beruntung tidak hanya ditanggung pemerintah saja. Tetapi juga masyarakat umum. Karena itu, siapa pun diminta peduli pada kesehatan mental.

"Pasca pandemi Covid-19 yang membuat banyak perubahan tatanan kehidupan masyarakat. Soal ini TP PKK Sidoarjo menyelenggarakan Sosialisasi Pembentukan Posyandu Jiwa yang tidak lain ingin mengajak bersama-sama bergandengan tangan untuk memberikan perhatian khusus kepada masyarakat dengan gangguan jiwa," ungkapnya.

Selain itu, Adisti menilai Posyandu Jiwa dibentuk sebagai wadah pelayanan pasien ODGJ. Selain itu, dibentuk untuk mencegah dan mengurangi risiko seseorang mengalami gangguan jiwa dengan memberi pengobatan terapi dan konseling serta diberikan keterampilan untuk bisa mandiri. Pihaknya, sendiri melihat banyak menjumpai masyarakat dengan kondisi ODGJ.

"Karena itu, diharapkan nanti Posyandu Jiwa akan hadir di setiap desa. Proses  pembentukan Posyandu Jiwa nantinya dapat melalui Pokja IV TP-PKK masing-masing wilayah serta kader Posyandu Jiwa," tegasnya.

Sedangkan proses pembentukan nantinya akan terus dipantau dan dibantu masing-masing desa. Pasca pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi sehingga tidak bisa mengontrol pikiran dan mental mereka sehingga stres (tertekan).

"Untuk itu, melalui Posyandu Jiwa akan disediakan terapi dan konseling agar seseorang dapat mengelola stresnya," paparnya.

Dalam sosialisasi ini mendatangkan  narasumber yang mumpuni di bidang kesehatan jiwa yakni dr Liana Nurhayati dari RSUD Sidoarjo. Selain itu, hadir sebagai narasumber Vivin Aulia Wati anggota PKK Desa Sambibulu, Kecamatan Taman yang pernah menorehkan prestasi dalam bidang Kesehatan Jiwa (Posyandu Jiwa).

Dalam kesempatan ini juga menghadirkan mantan pasien ODGJ yang berhasil sembuh dan bangkit untuk bisa mandiri. Dia adalah Andri Masrum warga Perumahan Megaasri, Desa Tenggulunan, Kecamatan Candi yang berhasil membuka usaha pembuatan kue donat di desanya. Hel/Waw