Kunjungi Pasar Legi Jogosatru, BHS - Taufiq Siap Kembangkan Pasar Rakyat di 18 Wilayah Kecamatan


Kunjungi Pasar Legi Jogosatru, BHS - Taufiq Siap Kembangkan Pasar Rakyat di 18 Wilayah Kecamatan DIALOG - Cabup Sidoarjo 2020, Bambang Haryo Soekartono (BHS) berdialog dan menyapa para pembeli di Pasar Jumat Legi di sepanjang JL Desa Jogosatru - Cangkringsari, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Jumat (02/10/2020).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati, Bambang Haryo Soekartono - M Taufiqulbar menyiapkan seluruh wilayah kecamatan di Sidoarjo memiliki Pasar Rakyat. Harapan Paslon yang diusung 5 partai dengan 18 kursi ini, Pasar Rakyat itu geliat ekonomi kerakyatannya seperti Pasar Jumat Legi yang ada di sepanjang JL Raya Desa Jogosatru - Desa Cangkringsari, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.

"Pasar Rakyat ini harus dipertahankan, walaupun dari sisi keselamatan dan keamanan harus ekstra untuk menjaga keamanan masyarakat (konsumen dan pedagang). Tapi Pasar Rakyat ini sarana hiburan bagi masyarakat. Makanya ini harus dipertahankan," ujar BHS kepada republikjatim.com, Jumat (02/10/2020) saat berkunjung ke Pasar Jumat Legi Jogosatru.

Karena itu, kata BHS yang juga mantan anggota DPR RI ini, pihaknya akan selalu memperhatikan semua pedagang yang ada di Pasar Rakyat itu. Apalagi, usaha mereka sangat potensial dalam menumbuhkembangkan perekonomian kerakyatan di Sidoarjo. Bagi BHS jika sejumlah desa yang tersebar di 18 wilayah kecamatan memiliki Pasar Rakyat seperti Pasar Legi Jogosatru, maka ekonomi rakyat Sidoarjo akan tumbuh.

"Saya berkeinginan Pasar Rakyat seperti ini ada di semua kecamatan dan desa yang ada di Sidoarjo. Agar ekononi kerakyatan tumbuh. Namanya bisa Pasar Legi Pagi, Siang Sore atau Pasar Kliwon, Pasar Wage dan lain sebagainya. Kalau pagi saja bisa ramai apalagi sore hari," imbuhnya.

Begitu juga soal permodalan bagi para pedagang Pasar Rakyat. Hal itu bisa dibantu dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Syaratnya, Dinas Pasar (Disperindag) Pemkab Sidoarjo harus mengevaluasi mana saja pedagang yang masuk kualifikasi agar bisa mendapatkan bantuan permodalan itu. Misalnya, dagangannya laris dan para pembelinya merasa sangat puas.

"Dalam program 100 hari kerja saya nanti, saya akan mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) difasilitasi mendapatkan bantuan permodalan dari KUR itu," tegasnya.

Bagi Alumnus Teknik Perkapalan ITS Surabaya ini, diketahui ratusan pedagang yang ada di Desa Jogosatru 60 persennya warga Sidoarjo. Sedangkan sisannya 40 persen pedagang berasal dari kabupaten/kota tetangga. Diantaranya Surabaya, Gresik, Mojokerto dan Pasuruan. Akan tetapi, yang menjadi prioritas tetap pedagang yang berasal dari Sidoarjo.

"Itu bukti, fasilitas Pasar Rakyat ini bisa mempengaruhi pedagang daerah lain masuk Sidoarjo. Tapi, pedagang luar daerah jangan berdagang disini terus hasilnya dibawa ke daerahnya. Mereka (pedagang luar) akan difasilitasi agar mau tinggal di Sidoarjo. Mereka akan kita tarik agar tinggal disini. Karena kami akan melindungi, memantau dan membina para pedagang potensial agar ekonomi semakin membaik," jelasnya.

Sementara itu, pengusaha transportasi ini menegaskan jika model-model Pasar Rakyat seperti Pasar Jumat Legi Jogosatru bisa ditiru desa di kecamatan lainnya, maka perekomonian di Sidoarjo akan semakin hebat. Karena punya daya beli dan nilai UMK terbesar di Jatim.

"Potensi seperti ini harus bisa diberdayakan di seluruh Sidoarjo. Termasuk UMKM yang jumlahnya sekitar 216.000 akan dinaikkan dua kali lipat menjadi 400.000 lebih. Karena UMKM daerah lain akan masuk ke Sidoarjo dan pertumbuhan ekonomi Sidoarjo bakal semakin meroket (berkembang pesat)," tandasnya. Hel/Waw