Kunjungi Pabrik Plastik Ekspor, Khofifah Disambati Bea Masuk Bahan Baku Impor Mahal


Kunjungi Pabrik Plastik Ekspor, Khofifah Disambati Bea Masuk Bahan Baku Impor Mahal REBUTAN - Ribuan karyawan PT Kerta Rajasa Raya di JL Raya Tropodo, Kecamatan Waru, Sidoarjo rebutan foto bersama Cagub Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama rombongannya saat masuk ke pabrik plastik ekspor ini, Rabu (18/04/2018) sore.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendatangi perusahaan plastik ekspor yakni PT Kerta Rajasa Raya yang ada di JL Raya Tropodo, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Rabu (18/04/2018) sore. Sontak kedatangan Cagub Jatim nomor urut 1 ini langsung menjadi rebutan karyawan ship pagi saat hendak pulang kerja.

Begitu juga saat masuk ruang produksi pembuatan karung plastik dan di ruang staf managerial. Bahkan hingga pulang hendak masuk ke mobil Alphard Khofifah masih menjadi rebutan karyawan di pabrik yang sudah menampung tenaga kerja sekitar 2.000 orang itu.

Kendati demikian, Khofifah dan timnya menyempatkan diri masuk ke ruang kerja Direktur PT Kerta Rajasa Raya, Rudy Santoso. Dalam pertemuan tertutup selama 30 menit itu, Khofifah disambati soal material dasar impor yang biaya masuknya masih mencapai 15 persen. Hal ini berbeda dengan negara tetangga sebelah yang hanya dikenai biaya 1 persen.

"Semua rekomendasi ini akan dibahas. Proses perizinan bagi yang mau berinvestasi ke Indonesia. Bahan material diimpor  untuk materi industri bea masuknya seharusnya lebih murah dari tetangga sebelah. Ini rekom nasional sebenarnya, tapi coba kami fasilitasi," terang Khofifah Indar Parawansa kepada republikjatim.com, Rabu (18/04/2018).

Lebih jauh Khofifah menguraikan masukan itu harus jadi bagian mencari solusi. Hal ini agar industri ekspor bisa lebih kompetitif. Namun jika ada bahan baku yang diimpor harus dipotong bea maupun perizinannya.

"Kalau di tetangga luar bisa 0 persen, maka PR strategi industri nasional dan Jatim. Ini PR semua. Jangan yang mudah dipersulit dan yang bisa cepat jangan diperlambat," tegasnya.

Sementara Direktur PT Kerta Rajasa Raya, Rudy Santoso mengaku tak ada kesulitan impor bahan baku. Yang ada adanya prosedural lamban harus dianalisa agar lebih maju dan cepat. Bahan baku masuk ke Indonesia dengan sistem yang mudah akan membantu sektor Industri.

"Sekarang untung masih ada ASEAN. Ekspor kami tak ada masalah. Kami harap ada perbaikan-perbaikan proses saja. Karena kami ekspor ke Singapur, Kanada, Jepang, Malaysia, Australia dan Amerika. Kalau Khofifah jadi ada intensif-intensif untuk industri agar investasi terus naik," pungkasnya. Waw