Kreatif, Karang Taruna Klurak Produksi Teh Daun Luntas


Kreatif, Karang Taruna Klurak Produksi Teh Daun Luntas TEH LUNTAS - Karang Taruna Desa Klurak, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo memproduksi teh dari bahan baku daun luntas yang dikeringkan, Senin (01/01/2017).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bermula dari banyaknya tumbuhan luntas yang tumbuh liar di sekitar Desa Klurak, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo mendorong para pemuda Karang Taruna, Desa Klurak, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo memiliki ide cemerlang. Mereka membuat daun luntas yang dikeringkan itu menjadi minuman yang berkhasiat yang disebut teh luntas. Minuman ini dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Wakil Ketua Karang Taruna Desa Klurak, Kecamatan Candi, Raditya Probo Ratu Nagoro menceritakan munculnya ide ini sekitar setahun lalu. Saat itu, ada sejumlah mahasiswa yang KKN di Desa Klurak. Para mahasiswa ini mengajak berwirausaha untuk meningkatkan nilai ekonomi warga desa. Akhirnya diputuskan untuk membuat teh dari daun luntas yang dikeringkan itu.

"Karena teh ini daun ini sangat melimpah di desa kami. Hampir di setiap sudut jalan dan pekarangan bisa ditemui," ucapnya kepada republikjatim.com, Senin (01/01/2018).

Pemuda yang akrab dipanggil Dito ini menjelaskan pertama kali membuat dengan mahasiswa KKN masih dicampur dengan daun teh asli. Saat itu pertimbangannya warna dari daun teh luntas kurang kecoklatan.

"Tapi setelah lama diproduksi, akhirnya diputuskan untuk tidak mencampur dengan daun teh asli sehingga warnanya agak hijau kekuningan. Berbeda dengan teh asli yang cenderung kecoklatan," imbuhnya.

Selain itu, kata Dito untuk bahan baku bersama rekan-rekannya mengambil bahan baku daun luntas yang tersebar di desanya. Setelah itu dibersihkan kemudian dioven selama 2 hingga 3 menit, kemudian diayak (saring kering). Semua proses hingga packagingnya masih manual. Saat ini pihaknya hanya mampu memproduksi 10 -15 bungkus per hari.

"Per bungkus dijual Rp 5.000. Kedepan kami berharap teh luntas bisa menjadi industri dan bisa melibatkan banyak orang khususnya warga desa kami," pintahnya.

Sementara untuk pemasaran dibantu Karang Taruna dari desa lain untuk mempromosikan ke desanya masing-masing. Disamping itu sering mengikuti pameran-pameran UKM yang diselenggarakan Karang Taruna dan Pemkab Sidoarjo.

"Selain itu Pemerintah Desa sangat mendukung  produksi teh ini. Sudah masuk dalam produk unggulan BUMDes Klurak dan masuk anggaran Tahun 2018," tegasnya.

Kendati demikian, lanjut pemuda 28 tahun ini, pihaknya berencana bakal menambahkan varian rasa seperti daun mint dan melati untuk teh daun luntas itu. Harapannya dengan pengayaan rasa daya jualnya bisa lebih meningkat.

"Kalau minum tetap pakai gula. Rasanya hampir mirip es tebu. Manfaatnya menghilangkan bau badan, menambah selera makan, melancarkan pencernaan serta melancarkan haid dan produksi ASI bagi wanita," tandasnya. Waw