Khofifah Sambangi Pasar dan Sentra Ekonomi Jadi Ajang Selfie


Khofifah Sambangi Pasar dan Sentra Ekonomi Jadi Ajang Selfie AJANG SELFIE - Kedatang calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Pasar Larangan dan Pasar Porong menjadi ajang selfi para pedagang, Sabtu (17/02/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mulai blusukan ke sejumlah sentra ekonomi Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (17/02/2018). Sejumlah titik yang dikunjungi diantaranya Pasar Larangan, Pasar Porong, Sentra Topi Desa Punggul (Tebel), dan Sentra Telor Asin Desa Kebonsari (Candi). Di Pasar Larangan dan Porong, Khofifah beserta rombongan disambut hangat pedagang dan pengunjung pasar tradisional. Mayoritas mereka memberi semangat dan dukungan ke Khofifah.

Selama di pasar, Khofifah menyapa para pedagang. Dia juga meladeni permintaan swafoto alias selfie dari warga. Khofifah juga membeli sejumlah bahan pangan berupa sayur-sayuran, buah, ikan, ayam, dan daging.

Salah satu pedagang Daging Pasar Larangan, Dariyah mengaku gembira bisa bertemu langsung dengan Khofifah. Perempuan 42 tahun ini mengaku selama ini hanya bisa melihatnya dari televisi.

"Semoga Bu Khofifah menjadi ibunya masyarakat Jatim. Mudah-mudahan jadi ya Bu!," kata Dariyah.

Selain itu, pedagang dan pengunjung lain yang mengerumuni pun langsung mengamini dengan doa yang dilontarkan Dariyah itu. Saat berdialog dengan Khofifah, pedagang di Pasar Larangan maupun Porong menyampaikan keluhan ikhwal harga sejumlah komoditi yang sangat mahal, terutama beras. Pedagang berharap, harga beras bisa segera turun.

Dalam kesempatan itu, Khofifah mengatakan Pasar Larangan dan Pasar Porong memerlukan penataan dan perbaikan agar dapat bersaing dengan pasar-pasar modern yang jumlahnya terus bertambah.

"Pasar itu sentra ekonomi warga. Karenanya butuh penataan. Saya datang kesini karena saya ingin mendengar secara langsung keinginan masyarakat sebagai masukan pembangunan kedepan. Sekaligus meminta doa untuk maju di Pilgub Jatim," paparnya.

Menurutnya, selain kondisi pasar, infrastruktur dan sarana prasarana juga masih perlu ditingkatkan. Sehingga, pembeli dan pedagang akan sama-sama merasa nyaman bertransaksi.

"Selama ini pasar tradisional sering dikesankan sebagai tempat yang kumuh, bau, dan becek. Stigma inilah yang harus diubah dengan cara merevitalisasi pasar-pasar tradisional," tuturnya.

Sementara di hari ketiga kampanye ini, Khofifah menyampaikan sejumlah rencana pembangunan yang telah disiapkannya bersama Emil Dardak. Khofifah merumuskan sembilan program prioritas yang diberi nama Nawa Bakti Satya untuk pencalonannya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018. Program ini menjadi senjata Khofifah-Emil membangun Jawa Timur.

"Nawa Bakti Satya maknanya sembilan program unggulan yang dibaktikan untuk kemuliaan masyarakat Jawa Timur. Mulia dimata masyarakat, mulia dimata bangsa-bangsa lain dan mulia dihadapan Allah SWT," tuturnya.

Khofifah menerangkan, menurut survey yang telah dilaksanakan masyarakat Jawa Timur menempatkan permasalahan kemiskinan menjadi prioritas pertama, infrastruktur prioritas kedua dan ketiga lapangan pekerjaan.

"Insyaallah kami siap menyelesaikan masalah-masalah ini. Kami harus membangun sinergitas antar semua elemen strategis di Jatim ," imbuhnya.

Khofifah juga menyampaikan harapannya agar kontestasi Pilgub Jatim 2018 bisa berjalan dengan guyub rukun tanpa adanya perpecahan akibat berbeda pilihan. Dengan demikian, pesta demokrasi lima tahunan ini bisa benar-benar dinikmati seluruh masyarakat. Khofifah Indar Parawansa maju sebagai Calon Gubernur dalam Pilkada Jatim 2018. Khofifah menggandeng Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak sebagai Calon Wakil Gubernur.

Khofifah - Emil maju dalam kontestasi politik lima tahunan ini dengan dukungan tujuh partai politik yakni Demokrat (13 kursi), Golkar (11 kursi), PPP (5 kursi), NasDem (4 kursi), Hanura (2 kursi), Partai Amanat Nasional (7 Kursi) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). TS/Waw