Beri Bantuan PCNU Rp 50 Juta, Gus Syaikhul Tampung Aspirasi Warga Sidoarjo


Beri Bantuan PCNU Rp 50 Juta, Gus Syaikhul Tampung Aspirasi Warga Sidoarjo BANTUAN - Wakil Ketua Komisi IIV DPR RI, Syaikhul Islam Ali memberikan dana bantuan operasional untuk PCNU Kabupaten Sidoarjo senilai Rp 50 juta seusai acara sosialisasi dan dengar pendapat di kantor PCNU Sidoarjo, Sabtu (17/02/2018) sore.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Syaikhul Islam Ali menggelar acara Dengar Pendapat Dengan Masyarakat di kantor PCNU Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (17/02/2018). Selain dengar pendapat acara itu juga dibumbui acara Sosialisasi Undang-Undang Migas serta penyerahan dana bantuan operasional senilai Rp 50 juta untuk PCNU Kabupaten Sidoarjo.

Uang bantuan puluhan juta itu diserahkan langsung Syaikhul Islam Ali kepada Ketua PCNU Kabupaten Sidoarjo, H Maskun serta disaksikan para pengurus PCNU Sidoarjo dan perwakilan pengurus MWC NU se Kabupaten Sidoarjo yang menjadi peserta dengar pendapat dan sosialisasi itu.

"Uang bantuan itu, diserahkan dan sepenuhnya bisa dipergunakan PCNU Sidoarjo. Karena bantuan itu sama halnya pemberian dari anak kepada orangtuanya," terang Syaikhul Islam Ali kepada republikjatim.com, Sabtu (17/02/2018).

Selain itu, lanjut pria yang akrab dipanggil Gus Syaikhul ini menguraikan dengar pendapat dengan masyarakat Sidoarjo itu sangat penting. Aspirasi dari bawah itu bakal dibawa untuk dibahas di DPR RI. Apalagi, Komisi VII DPR RI bermitra langsung dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Ristek Dikti.

"Dalam pertemuan memang tidak hanya dibatasi soal gas dan pendidikan. Tapi saya membuka diri untuk menampung semua masukan termasuk soal biaya pendidikan, pengembangan NU Sidoarjo dan Unusida. Termasuk soal Pilpres 2019 mendatang harus disikapi dengan strategi yang cerdas dan mencerdaskan," imbuhnya.

Bahkan lanjut Syaikhul pihaknya juga menggambarkan posisi dan sikap NU saat Pilpres 2014 lalu dan ketika 2019 mendatang. Perhatian khususnya kata Syaikhul tantangan NU dalam Pileg dan Pilpres 2019 makin dahsyat.

"Karena orang dan massanya NU cukup banyak tetapi tidak menduduki jabatan strategis di pemerintahan. Tantangan ekonominya warga miskin jika didata kebanyakan orang NU dan tantagan ideologisnya hampir semua ideologi di Indonesia merebut warga NU. Kalau tidak dipersiapkan matang. Maka di Pilpres 2024 mendatang NU kembali tidak punya calon Presiden. Dalam sejarahnya NU hanya sekali kadernya menduduki jabatan strategis yakni saat almarhum Gus Dur menjadi presiden. Kalau tak ada sikap strategis sejarah itu tidak bakal pernah berubah," tegasnya.

Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Sidoarjo, Maskun mengaku bakal memanfaatkan dana bantuan dari Syaikhul Islam Ali itu untuk kemajuan PCNU Sidoarjo.

"Kami minta semua kader NU Sidoarjo memanfaatkan pertemuan ini semaksimalnya untuk bertanya mengusulkan dan memberikan masukan dan aspirasi untuk digodok dan dibahas di DPR RI," pungkasnya. Waw