Kemenag Apresiasi Wabup Sidoarjo Launching MTs-MA Al Machfudzoh Kedungcangkring


Kemenag Apresiasi Wabup Sidoarjo Launching MTs-MA Al Machfudzoh Kedungcangkring LAUNCHING - Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin melaunching MTs-MA Al Machfudzoh Desa Kedungcangkring, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, Minggu, (24/02/2019).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin melaunching MTs-MA Al Machfudzoh Desa Kedungcangkring, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, Minggu (24/02/2019). Rencananya sekolah formal ini masing-masing bakal membuka 4 kelas untuk tahun ajaran 2019 ini.

Wabup Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan anak adalah investasi di dunia dan akhirat. Oleh karenanya sebagai orang tua harus mampu mendidik anak menjadi anak yang soleh (solekah). Hal itu dapat diwujudkan melalui Pondok Pesantren (Ponpes). Seperti Ponpes Al Machfudzoh yang didalamnya terdapat lembaga pendidikan formal MTs dan MA (setingkat SMP dan SMA).

"Anak soleh (solehkah) tidak dicetak dengan bekal ilmu akademis di sekolah. Agar anak memiliki akhlak yang bagus dapat diperoleh di Ponpes. Melalui Ponpes, anak akan mendapatkan bimbingan dan tauladan serta sentuhan doa. Hal ini tidak dilakukan selain di Ponpes," terangnya kepada republikjatim.com, Minggu (24/02/2019).

Selain itu, Wabup yang akrab dipanggil Cak Nur ini menguraikan Ponpes menjadi tempat yang strategis dalam mencetak generasi penerus yang handal. Selain memiliki keilmuan yang tinggi, santri Ponpes juga dibekali dengan spritual yang mapan. Menurutnya generasi penerus bangsa seperti ini adalah kader yang dibutuhkan bangsa di masa mendatang.

"Pondok ini menurut pengkajian dari para ilmuan menjadi tempat mendidik kader dan mencetak kader bangsa yang paling hebat," ungkapnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sidoarjo, Achmad Rofi’i menyambut baik berdirinya MTs-MA di Ponpes ini. Baginya Ponpes semacam ini menjadi pemetaan Kementerian Agama RI. Alasannya, tidak banyak Ponpes di Sidoarjo yang di dalamnya terdapat lembaga pendidikan formal.

"Kami berharap akan semakin banyak Ponpes seperti ini di Sidoarjo. Apalagi Ponpes Al-Machfudzoh menerapkan kurikulum yang cukup istimewa yakni santri harus hafal Al Quran. Ini salah satu kontribusi yang sangat besar yang diberikan lembaga Pondok Pesantren kepada pemerintah," pintahnya.

Sementara salah satu pengurus Ponpes Al-Machfudzoh, Muhammad Zamroni bin Abdul Rohim menegaskan lembaga pendidikan formal MTs-MA ini berbasis Pesantren menjadi tuntutan zaman. Santri saat ini perlu dibekali pendidikan formal. Hal itu menjadi salah satu alasan didirikannya MTs-MA Al-Machfudzoh. Selain menganut kurikulum Kementerian Agama, lembaganya juga menerapkan kurikulum Ponpes sendiri. Seperti pendidikan kitab kuning.

"MTs-MA Al Machfudzoh akan dibangun di lahan seluas 2600 m2. Ponpes sendiri sudah memiliki bangunan seluas 5000 m2. Pembangunan MTs-MA Al Machfudzoh akan dimulai Juli mendatang. Tahap awal pembangunannya akan dibuka empat kelas. Dua kelas untuk MTs dan dua kelas untuk MA. Santriwati wajib ikut pendidikan formal. Kalau program tahfidz, tidak mengikuti pendidikan formal tapi bisa memperoleh ijazah persamaan," tandasnya. Waw