KBK Calisline SMPN 4 Sidoarjo Masuk Top 20 Nominator Propinsi Jatim


KBK Calisline SMPN 4 Sidoarjo Masuk Top 20 Nominator Propinsi Jatim NOMINATOR - Tim dewan juri Kompetisi Budaya Kinerja (KBK) dipimpin Dwi Suyantono Kabag Pengembangan Kinerja Biro Organisasi Setda Propinsi Jatim mengunjungi SMPN 4 Sidoarjo untuk melihat langsung KBK Calisline yang masuk Top 20, Selasa (02/10/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Kelompok Budaya Kinerja (KBK) yang saat ini dilombakan Pemerintah Propinsi (Pemprop) Jawa Timur (Jatim) diikuti 151 KBK dari 38 kabupaten/kota. Penilaian juri dimulai saat seluruh KBK mengirim Risalah Budaya Kinerja, dari 151 risalah terseleksi ke tahap visitasi 20 KBK.

Berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan tim dewan juri, sebanyak 20 KBK mendapat nilai tertinggi. Mereka masuk Top 20 Nominator KBK Tingkat Propinsi Jawa Timur. Salah satunya KBK Calisline milik SMPN 4 Sidoarjo.

Oleh karena itu, tim dewan juri KBK SiYAKIN yang dipimpin Dwi Suyantono Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Biro Organisasi Setda Propinsi Jatim mengunjungi SMPN 4 Sidoarjo untuk melihat langsung KBK Calisline. Tim KBK Calisline yang diwakili Gufron selaku Ketua KBK Calisline menerima piagam penghargaan Top 20 Nominator KBK Tingkat Propinsi Jatim yang diserahkan langsung Ketua Tim Juri KBK, Dwi Suyantono. Tahap selanjutnya akan diseleksi dan akan diambil 5 Top terbaik yang bakal menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.

"Tingkat keberhasilan website KBK, semakin banyak anak yang menulis karya secara online makan itu disebut berhasil. Program Calisline ini tidak hanya peserta didik yang diwajibkan menulis, tapi pendidik (guru) juga diwajibkan menulis dan dikoreksi kepala sekolah," terang Dwi Suyantono kepada republikjatim.com, Selasa (02/10/2018).

Lebih jauh Dwi menguraikan proses penilaian dilakukan secara terbuka dan obyektif. Salah satu yang masuk dalam penilaian adalah keaktifan siswa dalam menulis dan dimuat di website Calisline. Selain itu, keaktifan literasi siswa dan para guru juga tidak luput dari penilaian dewa juri.

"Penilaian SiYakin untuk KBK Calisline adalah kekompakan tim dalam menganalisis masalah, mencari alternatif pemecahan dan akhirnya tercipta solusi kreatif," imbuhnya.

Dwi menguraikan masalah utama sebelum Calisline diciptakan adalah banyaknya peserta didik yang menggunakan Hand Phone (HP) hanya untuk main game maupun bermedia social (medsos). Tapi, akhirnya dari masalah itu dibuatlah Calisline. Ini mendidik anak di era digitalisasi. Tenaga pendidik pun harus menyesuaikan dengan jaman.

"Kami menilai bukan hanya dari hasil literasi siswa melalui karya tulis yang sudah diupload ke website Calisline, tetapi keaktifan guru juga dinilai. Karena masih banyak ditemukan dalam web KBK lain tidak ada satupun hasil karya tulis guru yang diupload," ungkapnya.

Saat ini, kata Dwi para siswa membutuhkan teladan langsung dari guru. Apabila guru menyuruh siswanya gemar membaca, gurunya harus memberi teladan membaca.

"Begitu juga saat diminta membuat karya tulis maka guru seharusnya lebih dulu memilik karya tulis," tegasnya.

Sementara Asisten Administrasi Pemerintahan, Pemkab Sidoarjo, Kissowo Sidi menegaskan Pemkab Sidoarjo mengirim 4 KBK yang sudah diseleksi di tingkat kabupaten. Keempat KBK itu adalah KBK SMPN Negeri 1 Sidoarjo, KBK Si Pitik Kecamatan Buduran, KBK Si Cantik Kecamatan Krian dan KBK Calisline SMPN 4 Sidoarjo. Meski hanya KBK Calisline yang masuk top 20 nominator, Kissowo Sidi merasa bersyukur karena ada yang mewakili Sidoarjo.

"Alhamdulillah salah satu dari empat KBK yang diikutkan kompetisi masuk 20 nominator. Saya minta tim KBK Calisline bisa lebih meningkatkan lagi pendidikan literasi, memberikan motivasi dan semangat para sisiwa untuk lebih produktif dalam menulis. Yang tidak kalah penting membudayakan gemar membaca dan menulis," paparnya.

Ketua KBK Calisline Gufron menegaskan saat ini, KBK Calisline memeliki kepanjangan Baca Tulis Online (Calisline). Menurutnya pemberian nama Calisline agar para siswa selalu ingat saat membuat karya tulis langsung dan bisa diupload di website Calisline. Disamping itu ada empat visi yang dimiliki Calisline yakni taqwa, prestasi, akhlaqul karimah dan berbudaya lingkungan.

"Pendidikan literasi, motto Calisline adalah Gerakan Anak Untuk Literasi yang disingkat Gaul," tandasnya. Waw