Kasus Covid-19 di Ponorogo Terus Melonjak, Hari Ini Tambah 11 Kasus Positif Didominasi Santri


Kasus Covid-19 di Ponorogo Terus Melonjak, Hari Ini Tambah 11 Kasus Positif Didominasi Santri SEBARAN - Peta sebaran Covid-19 di Ponorogo per, Kamis (09/07/2020).

Ponorogo (republikjatim.com) - Angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Ponorogo semakin meningkat. Hari ini terdapat 11 kasus baru terkonfirmasi positif terpapar virus Corona.

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni mengatakan kesebelas tambahan ini 1 orang yang termasuk dalam hasil tracing kasus Joresan, Mlarak. Pasien ini istri pasien nomor 46 yang meninggal dunia. Kemudian 3 orang yang termasuk dalam hasil tracing kasus Panjeng, Jenangan. Mereka adalah kontak erat (keluarga) pasien konfirmasi nomor 50.

"Untuk kasus Panjeng ini, dilakukan tracing dan dilakukan pengambilan swab untuk pemeriksaan PCR terhadap sejumlah 42 kontak erat. Selebihnya besok akan dilakukan RDT secara masif terhadap kurang lebih 140 orang yang terindikasi sebagai kontak erat," ujarnya, Kamis (09/07/2020).

Lebih jauh, kata Ipong 3 orang termasuk hasil tracing kasus Patihan Kidul, Siman. Mereka adalah kontak erat (keluarga) pasien terkonfirmasi nomor 49. Untuk kasus Patihan Kidul ini, dilakukan tracing dan dilakukan pengambilan swab untuk pemeriksaan PCR terhadap total 11 kontak erat. Hingga saat ini tracing masih terus dilakukan.

"Sore ini wilayah Jalan Godang akan diisolasi. Mulai besok atau lusa akan dilakukan pemeriksaan RDT secara masif terhadap kontak erat kasus konfirmasi," imbuhnya.

Berikutnya, kata Ipong 4 orang yang berasal dari salah Pondok Pesantren di Ponorogo. Keempat santri ini sama seperti 6 temannya yang kemarin. Terdeteksi RDT reaktif saat akan berangkat ke pondok. Setelah dilakukan swab hasil PCR dinyatakan positif.

"Perlu saya jelaskan di dalam Pondok Pesantren ini terdapat 2 sub cluster. Yaitu sub cluster Sidoarjo. Berawal dari 1 orang santri asal Sidoarjo yang dinyatakan positif, kemudian dilakukan tracing dan ditemukan 98 kontak erat. Sebanyak 68 orang dilakukan pemeriksaan RDT dan 30 orang dilakukan swab untuk pemeriksaaan PCR. Yang kedua adalah sub cluster Kendari," tegasnya.

Menurut Ipong, berawal dari 11 orang santri yang akan berangkat ke Kendari melakukan RDT dan semuanya dinyatakan reaktif. Setelah dilakukan pemeriksaan PCR, 10 diantaranya dinyatakan positif, 1 dinyatakan negatif. Sementara hasil tracing santri-santri Kendari ini didapatkan semua kontak eratnya telah meninggalkan pondok di Ponorogo untuk pergi ke Kendari.

"Pemprov Jatim sudah menghubungi Pemprov Sulsel untuk menindaklanjuti hal ini. Kepada seluruh wali santri, saya harap untuk tetap tenang karena untuk menindaklanjuti kejadian di Pondok, Pemkab Ponorogo serius bekerjasa sama dengan Pemprov Jatim, Polda Jatim, Kodim dan Pimpinan Pondok mengambil berbagai langkah pencegahan," ungkapnya.

Sementara itu, kata Ipong sejumlah langkah yang diambil Pemkab Ponorogo diantaranya untuk meningkatkan upaya tracing dan testing akan dilaksanakan rapid test secara massif terhadap seluruh penghuni pondok, baik santri, ustadz maupun yang lainnya. Diawali dengan RDT terhadap 300 orang (177 ustadz dan 123 santri) pada hari ini dan 500 test akan dilakukan besok.

"Selanjutnya akan dilakukan secara bertahap. Ini perlu untuk mengetahui status Covid-19 santri maupun ustadz yang ada di dalam pondok itu. Langkah kedua isolasi terhadap 98 kontak erat kasus terkonfirmasi yang saat ini masih berada di pondok. Ini untuk memisahkan dengan santri yang lain. Kemudian Proses belajar mengajar untuk santri selain yang diisolasi akan dilakukan dengan cara 2 shift. Yakni mengurangi jam belajar dan kapasitas ruang kelas serta menerapkan protokol kesehatan," tandasnya. Mal/Waw