Kaderisasi PMII Sidoarjo Harus Melahirkan Role Model Kepemimpinan Inovatif


Kaderisasi PMII Sidoarjo Harus Melahirkan Role Model Kepemimpinan Inovatif DISKUSI - Anggota dan pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) berdiskusi soal kader dan kepemimpinan di Warung Ceker Lapindo Kelurahan Magersari, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo, Senin (22/02/2021).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Anggota dan pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar diskusi soal kader dan kepemimpinan baru di Warung Ceker Lapindo, Kelurahan Magersari, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo, Senin, (22/02/2021).

Dalam diskusi ini, mereka berkeinginan memiliki kader yang siap menjadi role model kepemimpinan yang memiliki inovasi. Tujuannya agar tidak memiliki kader melempem yang hanya ikut-ikutan dalam berorganisasi ekstra kampus itu.

"Sudah tidak sepatutnya kader (anggota) PMII hanya sekedar Ikut-ikutan berorganisasi. Kader PMII harus mampu menghasilkan konsep baru. Yakni role model kader inovatif. Karena kaderisasi PMII harus sesuai perkembangan zaman sebagai output yang dihasilkan sesuai keilmuan yang dimiliki," ujar narasumber dialog Membangun Kepemimpinan dengan Nilai Ke-PMII-an, Nur Aini kepada republikjatim.com, Senin (22/02/2021).

Nur Aini yang juga mantan Ketua Komisarit periode 2018-2019 ini meminta kader PMII harus tegas dalam mengambil keputusan. Kendati demikian juga tidak mengurangi musyawarah mufakat dan rasa kekeluargaan. Apalagi, kader yang memiliki jiwa kepemimpinan tidak hanya terfokus di tingkat struktural seperti jabatan sebagai Ketua dan lainnya.

"Setiap pemimpin itu dituntut memiliki jiwa ikhlas berkhidmat, membuang rasa malas dan harus meningkatkan softskill melalui jenjang kaderisasi," ungkapnya di hadapan Pengurus Rayon (PR) PMII Unusida.

Karena itu, Ketua Bidang Kaderisari Pengurus Cabang (PC) PMII Sidoarjo meminta semua pengurus agar memahami tujuan, fungsi maupun out put dalam membangun nilai-nilai ke-PMII-an dalam jiwa setiap kader. Hal itu menjadi dasar dalam membangun nilai kepemimpinan pada kader.

"Minimal mampu melahirkan kader berjiwa ulul albab. Kader yang haus ilmu pengetahuan. Karena kader PMII harus mengasah intelektualitas melalui membaca, berdiskusi dan berdialektika," tegasnya.

Sementara itu, Nur Aini menegaskan untuk mencapai target kaderisasi itu, salah satu upayanya harus menggalih pengalaman, pemikiran dan wawasan baru dengan membagun relasi dan kerap bertemu orang yang berbeda-beda. Hal ini juga untuk menjaga beragam keilmuan yang dimiliki setiap kader.

"Praktek (berelasi) itu, akan menumbuhkan mental dan semangat kuat serta pengetahuan kader bisa berkembang pesat menjadi kader berjiwa kepemimpinan yang banyak ide dan inovasi," pungkasnya. Hel/Waw