Jenguk Warga Penderita TBC, Wabup Sidoarjo Minta Puskesmas dan RSUD Pantau Langsung ke Rumah Pasien


Jenguk Warga Penderita TBC, Wabup Sidoarjo Minta Puskesmas dan RSUD Pantau Langsung ke Rumah Pasien JENGUK - Nuratim (60) warga Dusun Alastipis, Desa Pabean, Kecamatan Sedati, Sidoarjo yang kondisinya mengalami sakit diabetes dan TBC dikunjungi Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, Subandi di rumahnya, Rabu (22/11/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Nuratim (60) warga Dusun Alastipis, Desa Pabean, Kecamatan Sedati, Sidoarjo kondisinya mengalami sakit diabetes dan TBC, Rabu (22/11/2023). Pria berusia 60 tahun ini dikunjungi Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, Subandi.

Kondisi Nuratim saat ini masih bisa jalan dan duduk. Namun, badannya tidak lemas. Meski kehilangan banyak berat badan dari sebelum sakit 54 kilogram kini tinggal 36 kilogram. Selama ini pengobatan Nuratim hanya dengan rawat jalan.

"Saya minta pihak Puskesmas dan RSUD Sidoarjo memantau langsung untuk rawat jalan Pak Nuratim. Karena Pak Nuratim belum punya BPJS. Maka Pemkab akan mengcover BPJS dan keluarga. Barangkali suatu saat nanti dibutuhkan saat akan berobat ke rumah sakit," ujar Subandi.

Menurut Subandi, Pemkab Sidoarjo setiap tahun menyiapkan anggaran Rp 60 miliar untuk membantu warga yang tidak mampu. Hal ini juga sambil menunggu program Universal Health Coverage (UHC) berjalan. Harapannya, saat program UHC ini berjalan anggaran sudah siap.

"Kalau ada warga kurang mampu di Sidoarjo yang mengalami sakit dan belum punya BPJS Kesehatan pemerintah harus hadir. Masyarakat harus peka terhadap lingkungannya. Kalau ada yang sakit dan tidak mampu segera laporkan ke Kepala Desa (Kades) agar bisa ditindaklanjuti untuk pengobatannya," pinta mantan Kades Pabean, Kecamatan Sedati ini.

Istri Wabup Sidoarjo, dr Sriatun Subandi yang berprofesi sebagai dokter juga turut mendampingi kunjungan itu. Sriatun menjelaskan Nuratim dulu pernah menjadi Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Puskesmas Sedati. Menurutnya, Nuratim termasuk pasien yang rutin periksa ke Puskesmas Sedati.

"Akhir - akhir ini mungkin tidak ada yang mengantar ke puskesmas, jadi kondisi kesehatannya menurun. Apalagi, sama anaknya dibelikan alat cek kadar gula dan tensi darah, hanya tinggal membeli obat saja. Resep obat yang dari dokter dulu dikopi dan dibelikan di apotik. Sehingga tidak perlu periksa ke rumah sakit. Ini tidak dianjurkan," katanya.

Sedangkan turut mendampingi dalam Sidak itu perwakilan Dinas Kesehatan Pemkab Sidoarjo, Camat Sedati beserta Forkopimka Sedati dan Kepala Puskesmas Sedati. Hel/Waw