Jelang Tahun Baru Imlek 2573, Begini Lampion Naga Hijau Terbentang di Sungai Klenteng Teng Swie Bio Krian


Jelang Tahun Baru Imlek 2573, Begini Lampion Naga Hijau Terbentang di Sungai Klenteng Teng Swie Bio Krian KLENTENG TENG SWIE BIO - Sejumlah pengurus Klenteng Teng Swie Bio memasang Lampion Naga di atas sungai dan warga sekitar yang berswafoto depan lampion naga, Minggu (30/01/2022) malam.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Persiapan menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2573 yang jatuh 01 Pebruari 2022, sejumlah pengurus Klenteng Teng Swie Bio tampak sibuk menata dan bersih-bersih tempat ibadah yang berada di Simpang Lima Krian, Sidoarjo. Tidak ingin kemeriahan Imlek kali ini terlewatkan, pengurus klenteng membuat lampion membentang sepanjang 70 meter di atas sungai bersebelahan bangunan klenteng yang berdiri sejak Tahun 1890.

"Karena ini masa pandemi Covid-19, kami dilarang menggelar pesta (perayaan), maka untuk merayakan Imlek agar tetap meriah, kami bikin Lampion berbentuk naga," ujar Pengurus Klenteng Teng Swie Bio, Hengky Rianto kepada republikjatim.com, Minggu (30/01/2022) malam.

Ko Hengky panggilan akrab Hengky Rianti mengakui Lampion Naga berwarna hijau yang dibuat berangka kayu bambu dan kertas menjadi pusat perhatian warga sekitar.

"Saat malam hari, biasanya warga yang lewat ingin sekedar berswafoto di depan lampion naga. Karena menjadi hiburan tersendiri di masa pandemi Covid-19," imbuhnya.

Ko Hengky menilai bentangan Lampion Naga di atas sungai ini memiliki cerita histori. Ia lalu mengisahkan zaman dulu ketika para leluhur masuk ke Indonesia lewat perdagangan air. Menurutnya, biasanya klenteng berdiri bersebelahan aliran sungai dan dekat pasar.

"Jadi ini mengingatkan leluhur kita pertama yang masuk kesini (Krian)," ungkap Ketua PSMTI Sidoarjo ini.

Selanjutnya, setelah perayaan Imlek ini, akan ada Cap Goh Meh 14 hari setelah Imlek. Dengan perayaan Imlek ini juga berdoa berharap agar pandemi Covid-19 segera berlalu.

"Jadi kita bisa merayakan Imlek seperti tahun-tahun yang lalu sebelum adanya Covid-19," tegasnya.

Sementara di masa pandemi Covid-19 ini, seluruh Klenteng di Sidoarjo sepakat tidak menggelar upacara tolak bala dengan menampilkan Barongsai dan Naga Liang Liong. Selain itu, kita juga akan disiplin prokes serta membatasi jumlah warga keturunan Tionghoa untuk sembahyang di Klenteng. Zak/Waw