Jalan Utama Longsor Tergerus Air Sungai, Warga 3 RT di Ponorogo Terancam Terisolir


Jalan Utama Longsor Tergerus Air Sungai, Warga 3 RT di Ponorogo Terancam Terisolir LONGSOR - Satu-satunya jalan antar dusun untuk warga 3 RT di Dusun Sumberjo, Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Ponorogo terancam putus diterjang arus sungai di bawahnya, Selasa (09/02/2021).

Ponorogo (republikjatim.com) - Jalan utama menuju wilayah Jati, Dusun Sumberjo, Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Ponorogo kembali diterjang longsor. Akibatnya, jalan utama untuk warga 3 Rukun Tetangga (RT) ini terancam putus tergerus air banjir dari sungai dibawahnya.

Longsor tebing setinggi hampir 10 meter di sisi badan jalan utama antar dusun ini rawan longsor. Bahkan longsor sudah membuat tanah di bawah badan jalan yang sudah dirabat ikut longsor tergerus air sungai. Bagi pengguna roda empat harus ekstra hati-hati karena bawah rabat tanahnya sudah hilang.

"Dua tahun lalu sudah ambrol. Makanya, di dasar sungai sudah dipasang tanggul permanen setinggi 1 meter untuk menahan tebing dari gerusan air sungai. Tapi, sekarang tanggul permanen ambrol hingga tebing longsor lagi hingga membuat badan jalan yang sudah dirabat berongga. Ini sangat membahayakan pengguna jalan," ujar anggota BPD asal Dusun Sumberjo, Siswanto kepada republikjatim.com, Selasa (09/02/2021).

Hal senada disampaikan Jono warga RT 02 RW 04 Dusun Sumbejo. Menurutnya lebih aman jalan harus dipindahkan karena jika diplengseng lagi akan banyak menelan biaya.

"Paling aman jalan ini harus dipindah. Kalau tetap disitu jalannya masih rawan longsor," ungkapnya.

Sementara Sekdes Munggu, Supriyanto menegaskan untuk membangun tanggul di lokasi longsor makan banyak biaya. Bahkan diperkirakan tidak cukup Rp 200 juta. Saat ini, pihaknya masih mencarikan solusi terbaik agar warga di tiga wilayah RT yaitu RT 02, 03 dan RT 04 RW 04 tidak terisolir. Apalagi sekarang jalan poros desa itu jika ada kerusakan menjadi tanggungan desa.

"Kalau dulu jalan poros pemeliharaan dan perbaikan ada di pihak penerintah daerah atau Pemkab Ponorogo. Sekarang ditanggung desa," tegasnya.

Supriyanto menjelaskan, tanah di lokasi longsor itu labil. Ketika kemarau retak-retak dan saat hujan rawan ambrol.

"Apalgi dibawahnya sungai beraliran deras. Kami (pemdes) masih memikirkan solusi jalan terbaik untuk jalur antar dusun ini," pungkasnya. Mal/Waw