Sidoarjo (republikjatim.com) - Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2021 di masa pandemi Covid-19 umat Tionghoa di Klenteng Teng Swie Bio, Kecamatan Krian, Sidoarjo meniadakan sejumlah ritual tahunan. Diantaranya, ritual memandikan Dewa Musik.
Tak hanya itu, pengurus juga meniadakan perayaan di klenteng terbesar di Sidoarjo barat itu. Bahkan pengurus Klenteng juga menghimbau umat Tionghoa untuk berdoa merayakan Tahun Kerbau Emas ini di rumahnya masing-masing.
Kondisi ini berbeda dengan perayaan tahun baru Imlek di tahun-tahun sebelumnya. Dalam perayaan di masa pandemi Covid-19 ini, setelah sebelumnya berdoa kepada tuhan dan para dewa, umat Tionghoa di sekitar Klenteng Teng Swie Bio ini juga tidak menggelar ritual memandikan seluruh patung dewa menjelang Imlek atau perayaan Tahun Baru Cina ini.
Para pengurus serta umat Tionghoa di klenteng hanya membersihkan tempat ibadah itu secara rutin. Selain itu, hanya mengganti baju (kostum) yang dipakai para dewa. Termasuk Dewa Musik yang hanya ada dan menjadi ciri khas di Klenteng Teng Swie Bio Krian.
Pengurus Klenteng Teng Swie Bio Krian, Hengky Rianyo mengatakan biasanya pengurus memandikan semuanya. Akan tetapi dalam tahun baru ini tidak melakukan ritual itu karena tempat ibadah lain juga sama. Yakni meniadakan sejumlah ritual tahunan itu.
"Kami sudah minta izin, ternyata tidak mau dimandikan dan hanya dibersihkan dan ganti baju saja," ujarnya kepada republikjatim.com, Selasa (09/02/2021).
Hengky menyebutkan untuk Imlek di masa Covid-19, yang dilaksanakan hanya ibadah. Hal itu hanya dilakukan pengurus saja.
"Khusus untuk umat dihimbau beribadah di rumah saja," tegasnya.
Diketahui, di masa pandemi Covid-19 saat ini pengurus juga meniadakan pertunjukkan Barongsai hingga ritual Cisuak (tolak bala) yang biasa dilakukan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek (Tahun Baru Cina). Klenteng Teng Swie Bio Krian ini tertua di Sidoarjo. Klenteng ini berdiri sejak 1896 silam. Zak/Hel/Waw
