Jalan Desa Ditutup, Warga Kemiri Blokir Akses Kawasan Industri dan Pergudangan CIP


Jalan Desa Ditutup, Warga Kemiri Blokir Akses Kawasan Industri dan Pergudangan CIP BLOKIR - Ratusan warga Desa Kemiri, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo menggelar aksi dengan menutup pintu masuk selatan Kawasan Industri dan Pergudangan Central Industrial Park (CIP), Jumat (02/03/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Ratusan warga Desa Kemiri, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo menggelar aksi di pintu masuk Kawasan Industri dan Pergudangan Central Industrial Park (CIP) di jalan Lingkar Timur Sidoarjo, Jumat (02/03/2018). Warga menuntut jalan desa yang terlanjur ditutup pengembang menggunakan pagar beton untuk segera dibuka. Hal ini disebabkan jalan desa yang ditutup itu merupakan akses utama warga Kemiri menuju area persawahan dan tambak.

Dalam aksinya, warga membentangkan sejumlah spanduk dan poster berisi tuntutan mereka. Spanduk-spanduk itu dibentangkan menutup pintu masuk selatan di depan pintu utama kawasan Industri dan pergudangan yang masih dalam proses pembangunan jalan utama itu.

Sejumlah spanduk yang dibentangkan itu diantaranya bertuliskan Warga Menuntut Kejelasan Status Jalan Desa, Menutup Akses Jalan Desa Termasuk Melanggar SK Bupati, Kami Hanya Menyalurkan Aspirasi Damai Sebagai Wujud Cinta Kami Kepada Desa serta Dimana Letak Tukar Guling Jalan Desa??.

"Kami minta PT (pengembang) membuka jalan desa yang terlanjur ditutup itu. Karena warga sudah resah selama setahun jalan ditutup untuk pembangunan akses jalan proyek itu," terang Koordinator Aksi, Mujinar kepada republikjatim.com, Jumat (02/03/2018).

Lebih jauh, pria kelahiran 1957 ini menguraikan bagi warga desa, jalan desa yang ditutup pengembang itu merupakan akses utama warga menuju tambak dan persawahan. Lantaran jalan desa itu kini tertutup tembok proyek, warga harus menyeberang sungai atau melompati pagar proyek ketika hendak menuju tambak dan persawahan.

"Bahkan kalau kami (warga) memaksa melalui jalan proyek itu dimintai karyawan pengembang untuk menunjukkan KTP. Jadinya sangat ribet banget dan meresahkan warga. Itu kan jalan desa yang seharusnya bisa dimanfaat warga desa. Anehkan, hanya mau bekerja ke tambak saja harus menunjukkan KTP. Padahal, kami warga asli Kemiri," imbuhnya.

Sebelum ada pembangunan kawasan industri dan pergudangan itu, lanjut Tokoh Masyarakat (Tomas) ini, jalan desa awalnya berada di sebelah utara. Namun sudah ditukar guling untuk kepentingan pembangunan Kodim 0816 Sidoarjo, jalan desa itu dipindah ke sebelah selatan. Menurutnya, awalnya jalan desa itu tetap bisa dilalui dari jalan baru di selatan itu.

"Tapi kemudian berbelok ke Utara (pas di jembatan) menuju tambak. Ketika proyek dimulai, kok jembatan dibongkar dan jalur untuk warga berbelok ke utara ditutup tembok tinggi itu," tegasnya sambil menunjuk tembok proyek yang menutup akses jalan desa itu.

Hingga kini, warga menilai persoalan ini seharusnya tidak sampai berlarut-larut jika pemerintah desa segera bertindak. Karena tak kunjung ada penyelesaian, warga memutuskan menggelar demonstrasi untuk menyampaikan keluhannya.

"Kami sudah berdialog dengan Kades dan perangkat desa. Tapi tak ditindaklanjuti dan digubris. Makanya warga kesal mengaduh ke saya hingga aksi demo damai itu," pungkasnya.

Sementara itu, selama demo warga mendapat penjagaan ketat puluhab personil Polsek Sidoarjo Kota yang dipimpin langsung Kapolsek Kompol Rochsulullah. Bersama polisi, warga juga sempat beramai-ramai melihat jalur yang tertutup tembok proyek itu. Namun belum ada penyelesaian lantaran dialog dilanjutkan di kantor Balai Desa Kemiri seusai salat Jum'at antara 10 perwakilan warga, pihak desa dan pengembang. Waw