Istri Bupati Sidoarjo Apresiasi Kampung Sayur Ikhlas Perumahan Graha Mutiara Kebonagung Sukodono


Istri Bupati Sidoarjo Apresiasi Kampung Sayur Ikhlas Perumahan Graha Mutiara Kebonagung Sukodono APRESIASI - Istri Bupati Sidoarjo Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor mengapreasi Kampung Ibu Sayur Ikhlas Perumahan Graha Mutiara RW 08 Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo saat kunjungan, Selasa (18/07/2023) sore.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Warga Perumahan Graha Mutiara menyebut tempat tinggalnya sebagai Kampung Ibu Sayur Ikhlas. Alasannya, mereka memiliki kebun sayur dan buah yang dikelola sendiri. Namanya Taman Tazkiyah. Luasnya 40 x 40 meter persegi.

Memanfaatkan lahan Fasum perumahan, kebun itu tidak hanya ditanami sayur mayur dan buah-buahan. Ada empat kolam ikan terbuat dari terpal berisi ikan mujaer, lele dan gurame. Empat kolam ini dibangun juga dari swadaya warga.

Sedangkan hasil kolam ikan dan kebunnya pun dimanfaatkan warga sendiri. Warga dapat mengambil ikan maupun sayur mayur secukupnya. Namun, warga tetap membayar tetapi seikhlasnya. Karena itu moto taman ini "ambil secukupnya, bayar seikhlasnya".

Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor meninjau Kampung Ibu Sayur Ikhlas Perumahan Graha Mutiara RW 08 Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo ini. Istri Bupati Sidoarjo yang akrab disapa Ning Sasha ini datang bersama Ketua DPD Perempuan Tani HKTI Jatim, Dr Lia Istifhama serta Koordinator UMKM HKTI Jatim, Endang Prasetiyowati. Ikut pula anggota DPRD Sidoarjo, Mimik Idayana yang juga sebagai tokoh Penggerak UMKM Sidoarjo.

Kedatangan mereka disambut Ketua TP PKK Desa Kebonagung, Vike Widya serta Ketua PKK RW 09 Endang Suci beserta anggota PKK Desa Kebonagung. Sebelum berkeliling melakukan peninjauan, Ning Sasha mengajak berdialog warga.

Di balai RW 09, Ning Sasha menyampaikan apresiasi dirinya akan Kampung Ibu Sayur Ikhlas itu. Menurutnya apa yang dilakukan warga perumahan Graha Mutiara menjadi bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan. Warga berusaha mencukupi sendiri kebutuhan pangannya.

"Hal seperti ini penting dikerjakan. Apalagi saat pandemi Covid - 19 kemarin. Ketahanan pangan keluarga seperti ini memang harus dilakukan. Kebutuhan pangan dapat dipenuhi dan minimal sayur mayur dapat tercukupi dari ladang sendiri," ujar Ning Sasha kepada republikjatim.com, Selasa (18/07/2023) sore.

Ning Sasha berharap warga Perumahan Graha Mutiara dapat tetap semangat mengelola Taman Tazkiyah. Kecintaan bercocok tanam diharapkan terus ada. Menurutnya, banyak manfaatnya. Selain dapat tercukupi kebutuhan pangannya sendiri, tidak menutup kemungkinan menjadi lahan penghasilan keluarga. Menurutnya, menjadi pribadi yang tangguh dan sigap menjadi keharusan.

"Kami melihat itu sudah ada pada warga Perumahan Graha Mutiara Sukodono saat ini. Menjadi pribadi yang tangguh dan sigap itu penting, berkaca pada pandemi kemarin. Kita dihadapkan pada perekonomian yang sulit," tegas Alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Sementara Ketua TP PKK Desa Kebonagung Sukodono, Vike Widya mengakui Kampung Ibu Sayur Ikhlas ada sebelum pandemi Covid - 19. Berdirinya atas kreatifitas warga dalam memanfaatkan lahan kosong untuk bercocok tanam. Karena itu, istri Kades Kebonagung ini memuji apa yang dilakukan warganya. Khususnya anggota PKK warga perumahan itu.

"Semangat mendukung ketahanan pangan dilakukan warga. Untuk itu kami akan mensupport terus keberadaan Kampung Ibu Sayur Ikhlas ini.  Dukungannya dilakukan dengan menyalurkan bantuan bibit sayur dan ikan yang diperoleh dari Dinas Pangan dan Pertanian serta Dinas Perikanan Pemkab Sidoarjo. Mudah-mudahan kedatangan ibu Bupati ini akan menambah semangat kita untuk terus mengembangkan Kampung Ibu Sayur Ikhlas ini," tandasnya. Hel/Waw