Inilah Sejumlah Pesan Gus Muhdlor Saat Pelantikan PC IPNU - IPPNU Sidoarjo Periode 2023-2025


Inilah Sejumlah Pesan Gus Muhdlor Saat Pelantikan PC IPNU - IPPNU Sidoarjo Periode 2023-2025 PELANTIKAN - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menyaksikan pelantikan Pengurus Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sidoarjo periode 2023 - 2025 di Pendopo Delta Wibawa, Sabtu (24/06/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pengurus Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Sidoarjo periode 2023 - 2025 secara resmi dilantik di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo, Sabtu (24/06/2023) malam.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengapresiasi kegiatan anak-anak muda Sidoarjo itu. Adanya tampilan orchestra yang menandakan para pemuda Sidoarjo bukan hanya sekedar berpendidikan, tetapi juga berkeahlian.

"Selamat atas dilantiknya PC IPNU dan IPPNU Kabupaten Sidoarjo dengan jabatan baru yang diemban. Seharusnya diiringi dengan semangat baru, terobosan yang baru dan semua termasuk komitmen yang baru," ujar Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor ini kepada republikjatim.com, Sabtu (24/06/2023) malam.

Gus Muhdlor yang juga alumni SMAN 4 Sidoarjo ini menjelaskan yang harus digaris bawahi Sidoarjo hari ini terlampau banyak generasi muda yang berpendidikan. Akan tetapi minim yang memiliki keahlian. Statusnya jelas sarjana, tetapi pendidikan itu tidak dibarengi dengan keahlian yang ada. Tetapi pada momen ini pemuda di Sidoarjo mampu menunjukkan salah satu keahliannya dengan bermain musik.

"Tidak cukup hanya menjadi orang pintar dan tidak cukup hanya punya titel, tapi yang terpenting orang yang harus praktek dan punya keahlian. Serta 100 persen orang yang ahli itu pasti orang yang memliki pengalaman dalam keahliannya dengan praktek," imbuh Gus Muhdlor yang juga alumni Fisip Unair Surabaya ini.

Sementara Ketua PW IPNU Provinsi Jawa Timur, M Fakhrul Irfansyah menitipkan pesan bagi IPNU dan IPPNU yang baru dilantik. Yakni IPNU dan IPPNU Kabupaten Sidoarjo banyak pola adaptasi yang harus lakukan dengan cepat dan tepat dengan kunci. Hanya satu teman-teman dan anak-anak muda ini banyak berpendidikan, yang jelas tapi tidak punya skill yang jelas kuncinya satu di positioning anak muda ini perlu ditentukan.

"Termasuk nanti ketika Tahun 2030 sampai 2045 Indonesia mengalami Tsunami Pemuda. Banyak sekali anak muda dengan identitas jelas, tempat dan yang jelas begitupun softskill dan keahliannya juga jelas. Karena itu, saya ingin berpesan perlu melakukan take over Pemuda. Terutama di sektor-sektor sentral dipegang dan dikuasai generasi tua agar nanti Indonesia bisa memanage anak muda dengan baik. Salah satunya, dengan melalui IPNU dan IPPNU," tegasnya.

Ketua IPNU dan IPPNU terpilih Afif dan Munadia menyampaikan jika tema acara pelantikan ini Kompilasi, Frekuensi: Force of Naraya. Tema itu memiliki makna apa yang ditemukan dalam organisasi jika dikumpulkan dengan berbagai macam pikiran dengan berbagai orang dengan latar belakang yang berbeda. Kemudian dijadikan satu menjadi sebuah kompilasi frekuensi.

"Dari setiap pemikiran manusia, harus disatukan dalam bentuk kompilasi. Sedangkan Naraya adalah serapan dari bahasa Sansekerta yang berarti harapan bagi segala makhluk. Jadi kompilasi frekuensi dan force of Narayan menjadi sebuah penggabungan dari teman-teman sekalian yang berbentuk sebuah harapan. Diharapkan segala makhluk yang ada di sekitar kita," ungkap Afif.

Afif menyampaikan ucapan terima kasih kepada mereka yang membuat keputusan untuk bergabung keluarga besar IPNU dan IPPNU di manapun berada. Apalagi, memutuskan dan mengantarkan teman-teman sekalian saat ini. Ke depan dalam rangka beradaptasi dengan perkembangan zaman.

"Memang kita senantiasa harus disibukkan dengan satu hal yang bersifat viral dan kita berupaya untuk bisa mengikuti keviralan tapi tidak perlu melakukan yang dilakukan orang lain," urainya.

Untuk itu, perjalanan PC IPNU dan IPPNU tidak akan menciptakan periode zaman sesuai dengan apa yang diinginkan bukan meniru yang dilakukan orang lain. Karena tidak harus viral Tik Tok. Tidak harus viral di Medsos, tetapi tetap mengumandangkan komitmen dalam arti menjadi pribadi yang peduli sosial dan mampu mengimbangi apa yang harus dikerjakan.

"Kalau sesuatu kita anggap sesuatu yang baik maka jangan tunda esok hari. Saya mengharap khususnya rekanita, hari ini harus tetap berusaha setiap hari untuk selalu mengembangkan soft skill. Kita menjadi perempuan yang bernilai, berkarakter dan memiliki nilai yang tinggi. Sebagai pelajar putri jangan sampai melupakan belajar berjuang dan bertaqwa yang artinya pelajar juga belajar. Pelajar juga berjuang dan belajar juga bertakwa," papar Munadia.

Saat ini, sudah banyak negara-negara di dunia yang anak mudanya sudah mampu take over. Anak muda akan menguasai sektor apapun. Sebanyak 34 persen masyarakat Indonesia adalah milenial.

"Di sinilah peran serta fungsi kehadiran IPNU dan IPPNU dihadirkan untuk membantu memanage anak-anak muda agar kreatif, inovatif dan yang dikhawatirkan generasi sebelumnya," pungkasnya. Hel/Waw