Ini Beberapa Pesan Bunda PAUD Sidoarjo Saat Peningkatan Kompetensi Tenaga Pendidik Anak Usia Dini


Ini Beberapa Pesan Bunda PAUD Sidoarjo Saat Peningkatan Kompetensi Tenaga Pendidik Anak Usia Dini PELATIHAN - Bunda PAUD Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor membuka Workshop Peningkatkan Kompetensi dan Keterampilan Tenaga Pendidik Anak Usia Dini di Pendopo Kecamatan Gedangan yang diikuti 200 bunda PAUD dan 65 lembaga PAUD, Kamis (10/08/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bunda PAUD Kabupaten Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor membuka acara Workshop Peningkatkan Kompetensi dan Keterampilan Tenaga Pendidik Anak Usia Dini. Workshop yang digelar di Pendopo Kecamatan Gedangan ini diikuti lebih dari 200 bunda PAUD serta 65 lembaga PAUD se Kecamatan Gedangan, Kamis (10/08/2023).

Kegiatan Workshop diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional ke 39 Tahun 2023. Tujuan kegiatan ini memberikan penguatan kepada para ibu dan tenaga pengajar Guru PAUD di Kecamatan Gedangan untuk menciptakan atmosfer pendidikan berkualitas, berkarakter dan religius bagi anak-anak penerus bangsa sebagai generasi emas Tahun 2045 mendatang.

Hadir dalam acara ini, Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Bambang Riyoko, Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih, Prof Dr Narti Dwi Lestari, Camat Gedangan Ineke Dwi Lestari dan TP PKK Kecamatan Gedangan.

Bunda PAUD Kabupaten Sidoarjo yang akrab disapa Ning Sasha mengatakan pendidikan di era informasi saat ini membutuhkan guru yang kreatif, inovatif dan inspiratif. Terutama dalam merancang pembelajaran yang berkualitas. Ning Sasha juga menekankan pentingnya kurikulum merdeka di lembaga PAUD yang tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga mengajarkan karakter, moral dan akhlak kepada anak didik.

"Hal itu penting agar kelak generasi bangsa akan memiliki modal menjalani kehidupannya lebih baik. Seperti kemampuan anak-anak untuk bernegosiasi, memimpin kelompoknya maupun keberanian mengambil keputusan," ujar Ning Sasha.

Saat ini, lanjut Ning Sasha yang juga alumni SMAN 4 Sidoarjo ini, para anak didik banyak yang memang pintar secara ilmu dan wawasan. Akan tetapi sedikit sekali yang berakhlaq dan bermoral yang baik.

"Karena itu murikulum merdeka di lembaga PAUD mengajarkan bagaimana anak itu tidak hanya fokus diajar secara akademisi saja. Akan tetapi juga bagaimana anak-anak itu bisa menjadi anak-anak yang berkarakter, bermoral dan berakhlaqul Kharimah," tegasnya.

Ning Sasha juga memberikan pesan kepada para guru dan bunda PAUD, khususnya dalam penanganan anak usia dini yang memiliki kebutuhan khusus. Ning Sasha menyarankan agar anak-anak itu dibimbing oleh UPTD ABK Kabupaten Sidoarjo untuk memastikan mereka mendapat perhatian dan pendampingan yang sesuai standar kebutuhannya.

"Harus ada pendekatan kepada orangtua. Karena tidak boleh menutup mata kalau memang anaknya ABK dan harus ditreatment (dibimbing) secara khusus. Karena bagaimana pun juga anak sedari kecil diperlakukan dengan sebaik-baiknya dan tepat sasaran, maka anak itu kelak besar bisa mengontrol diri dan emosinya," jelas alumni Fakultas Hukum, Unair Surabaya ini.

Sementara itu Ning Sasha menegaskan menerima anak berkebutuhan khusus pada lembaga PAUD tetaplah penting. Namun, hal itu harus dilakukan dengan arahan yang tepat dan melibatkan lembaga yang kompeten dalam mengasuh anak-anak itu.

"Bukan berarti kita tidak boleh menerima anak spesial (ABK), tetapi mumpung anak masih usia dini, harus ditaruh di lembaga yang kompeten untuk mengasuh anak berkebutuhan khusus," pungkasnya. Hel/Waw