Sidoarjo (republikjatim.com) - Dalam memperingati HUT Dekranasda ke 42 Tahun 2022, Dekranasda Kabupaten Sidoarjo menggelar Fashion Show dan pameran UMKM di lantai 2 Mal Lippo Plaza Sidoarjo. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Pemkab Sidoarjo digandeng dalam penyelenggaraan pameran itu.
Terdapat 23 stan yang disediakan bagi 40 pelaku UMKM Sidoarjo untuk memamerkan hasil produknya di mal dengan jumlah pengunjung terbesar di Sidoarjo itu. Seperti produk handcraft, tas maupun baju batik ecoprint dan kerajinan manik-manik.
Pameran yang digelar mulai tanggal 22 sampai 26 April 2022 ini dibuka Ketua Dekranasda Sidoarjo, Sa'adah Ahmad Muhdlor, Jumat (22/04/2022) sore. Istri Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali ini mengungkapkan rasa syukur atas penyelenggaraan pameran UMKM kali ini. Alasannya, karena sejak 2 tahun pandemi Covid-19, tidak ada penyelenggaraan pameran UMKM.
"Karena itu, kami berharap melalui pameran UMKM ini dapat menjadi nafas baru bergeliatnya kembali para pelaku UMKM. Pameran Dekranasda ini Insyaallah yang perdana di Sidoarjo," ujar Sa'adah Budi.
Selain itu, Ny Sa'adah yang akrab disapa Ning Sasha ini menjelaskan ada banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang harus dikerjakan Dekranasda Sidoarjo untuk menggeliatkan kembali UMKM Sidoarjo. Pihaknya melihat zaman berubah setelah 2 tahun pandemi. Era digital masuk di semua sektor kehidupan.
"Semuanya serba digital. Termasuk dalam pemasaran maupun pemesanan produk secara online. Melihat hal seperti ini, kami meminta para pelaku UMKM dapat mengikuti perkembangan zaman saat ini. Kami ingin mengajak semua, khususnya perajin untuk mengupgrade diri agar bertahan di era digital saat ini," pintahnya.
Ning Sasha memaparkan eksistensi menjadi kunci sukses pelaku UMKM. Perajin harus selalu eksis lewat produk-produknya. Perajin juga harus memiliki produk unggulan yang menjadi ciri khas produknya.
"Perajin harus bisa menunjukkan eksistensinya bahwa punya produk unggulan yang menjadi ciri khasnya," tegas alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.
Bagi Ning Sasha dirinya akan membantu eksistensi perajin melalui Dekranasda Sidoarjo. Menurutnya sudah sebulan ini Dekranasda Sidoarjo membuat konten digital bagi para pelaku UMKM Sidoarjo. Konten ini memuat sejumlah produk yang dihasilkan para perajin Sidoarjo. Berbagai dokumentasi pelaku UMKM dengan produknya dimuat dalam konten itu.
"Tahun ini dimulai dengan 50 perajin yang masuk dalam konten itu. Kami tidak ingin membuat program yang hanya sementara (jangka pendek). Insyaallah program ini akan bermanfaat bahkan untuk 10 atau 20 tahun ke depan. Dari konten digital itu, akan membawa pengerajin go global dan tidak hanya go nasional," paparnya.
Bahkan untuk membawa perajin go global bagi Ning Sasha dirinya akan membuat identitas masing-masing perajin melalui QR Code (Barcode). Dengan barcode itu, wisatawan akan mudah mengetahui secara detail informasi UMKM Sidoarjo dengan produk yang dihasilkan.
"Pelan-pelan semua akan dicicil. Karena ini PR yang sangat berat. Makanya, Dekranasda Sidoarjo mohon dukungan semua agar cita-cita kita bersama untuk mewujudkan Sidoarjo menjadi City Of Artisan Craft Mensiv atau sebagai kota pusat perajin bisa terwujud," jelasnya.
Sementara Kepala Disperindag Pemkab Sidoarjo, Tjarda berharap pameran ini bukan hanya sebagai ajang pameran produk UMKM. Namun diharapkan sebagai informasi seberapa besar minat masyarakat akan produk kerajinan UMKM Sidoarjo. Dengan mengetahui kondisi ini, selanjutnya akan dilakukan evaluasi atau perbaikan produk-produk agar kembali diminati masyarakat.
"Kami akan terus mendorong perkembangan pelaku UMKM di Sidoarjo. Termasuk dukungan terhadap program-program Dekranasda Sidoarjo yang terus berupaya membangkitkan UMKM Sidoarjo. Kami berharap pameran seperti ini lebih meriah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM," tandasnya. Hel/Waw
