Hendak Diselundupkan ke Rutan Surabaya Untuk Kakaknya, Perempuan Ini Nekat Simpan Ponsel di Dalam BH


Hendak Diselundupkan ke Rutan Surabaya Untuk Kakaknya, Perempuan Ini Nekat Simpan Ponsel di Dalam BH SELUNDUPKAN - Petugas Rutan Surabaya menggagalkan upaya penyelendupan ponsel dari seorang perempuan warga Pakis Gunung, Surabaya JS saat berkunjung ke Rutan Surabaya di Desa Medaeng, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Senin (09/10/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Petugas Rutan Surabaya Kanwil Kemenkumham Jatim kembali berhasil menggagalkan upaya penyelendupan barang terlarang. Kali ini, seorang perempuan warga Pakis Gunung, Surabaya yakni JS berupaya menyelundupkan sebuah ponsel ke Rutan Surabaya yang ada di Desa Medaeng, Kecamatan Waru, Sidoarjo.

Yang bikin geleng-geleng kepala, ponsel warna merah itu diselundupkan melalui breast holder (BH). Ponsel itu dimasukkan di dalam BH yang dikenakan JS saat ke Rutan Medaeng itu.

"Smartphone (ponsel) itu disembunyikan di pakaian dalam, tepatnya di sekitar bagian dada pengunjung perempuan itu," ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim, Heni Yuwono kepada republikjatim.com, Senin (09/10/2023).

Heni menjelaskan, percobaan penyelundupan ini dilakukan ketika JS akan mengunjungi kakak kandungnya berinisial YA yang ditahan di Rutan Surabaya karena kasus pencurian itu.

"Penyelundupan ponsel ini berhasil digagalkan petugas saat melakukan penggeledahan badan (body scanning) menggunakan x-ray," ungkap Heni.

Sementara Karutan Surabaya Wahyu Hendrajati menguraikan berdasarkan pengakuan YA, ponsel itu merupakan barang pribadinya. Dia meminta bantuan kepada Adik kandungnya JS untuk dibawakan dan diselundupkan ke dalam Rutan saat kunjungan tatap muka di Rutan.

"Akibat dari perbuatannya, JS diberikan sanksi tidak boleh berkunjung ke Rutan Surabaya selama 60 hari ke depan. Sedangkan YA warga binaan pemasyarakatan yang terlibat akan masuk sel pengasingan selama dua pekan," tegas Hendrajati.

Hendrajati mengakui kasus ini menjadikan penggagalan ketiga yang dilakukan pihaknya dalam kurun waktu sebulan terakhir. Untuk itu, pihaknya akan terus menggencarkan penggeledahan badan secara teliti terhadap seluruh pengunjung.

"Kami tidak akan mentolerir segala bentuk pelanggaran dan tindakan ilegal. Pasti akan kami tindak dan berantas," pungkasnya. Kem/Hel/Waw