Gus Syaikhul : 4 Pilar Kebangsaan Tetap Harus Dirawat dan Disosialisasikan Secara Massif ke Semua Kalangan


Gus Syaikhul : 4 Pilar Kebangsaan Tetap Harus Dirawat dan Disosialisasikan Secara Massif ke Semua Kalangan SOSIALISASI - Anggota MPR RI, Syaikhul Islam Ali mensosialisasikan 4 pilar kebangsaan di hadapan 200 peserta di Kafe Bunga Mekar, Porong, Sidoarjo, Senin (08/08/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Anggota Fraksi PKB DPR RI yang sekaligus anggota MPR RI, Syaikhul Islam Ali mengajak semua kalangan, termasuk tokoh agama (Toga) dan tokoh masyarakat (Tomas) di Sidoarjo untuk terus merawat dan mensosialisasikan 4 pilar kebangsaan.

Upaya ini, untuk memastikan lagi sosialisasi 4 pilar kebangsaan agar semakin menguat di kalangan para pemuda dan remaja. Hal ini lantaran 4 pilar kebangsaan semakin meredup sejak adanya reformasi Tahun 1998 silam.

Ajakan itu disampaikan politisi PKB yang akrab disapa Gus Syaikhul saat sosialiasi 4 pilar kebangsaan bersama 200 peserta di Kafe Bunga Mekar, Porong, Sidoarjo, Senin (08/08/2022). Acara diikuti sekitar 200 peserta yang terdiri dari unsur pemuda, karang taruna (kartar) dan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sidoarjo.

"Kenyataan di lapangan, hari ini paska reformasi 1998 terlihat orang sepertinya tidak mau dengan Pancasila. Padahal, Pancasila menjadi dasar negara yang mau tidak mau dan suka tidak suka harus dirawat dan dijaga bersama demi keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhinneka Tunggal Ika dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945," ujar Syaikhul Islam Ali kepada republikjatim.com, Senin (08/08/2022).

Kendati demikian, lanjut Syaikhul meski penetrasi ke masyarakat kurang massif dan maksimal soal sosialisasi 4 pilar kebangsaan tetap harus digaungkan. Karena 4 pilar kebangsaan yang menjaga NKRI.

"Tetap saya sampaikan 4 pilar yang paling muda disingkat PBNU. Yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945. Empat pilar kebangsaan itu tetap harus disampaikan tanpa pernah lelah ke semua golongan dan kalangan," ungkapnya.

Tidak hanya itu, dalam acara itu juga dibuka acara tanya jawab. Para peserta juga mempertanyakan soal kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang memicu kenaikan semua bahan kebutuhan pokok (primer) dan kebutuhan sekunder lain yang dibutuhkan masyarakat.

"Kenaikan BBM itu memang memicu kenaikan kebutuhan lainnya. Karena itu, PKB tidak setuju dengan kenaikan BBM. Karena akan mengakibatkan perputaran ekonomi yang baru naik. Karena itu, pemerintah menyediakan anggaran bantuan Rp 20 triliun untuk petani dan nelayan dengan nilai bantuan Rp 600.000," tegasnya.

Karena itu, Gus Syaikhul mengajak semua kalangan masyarakat untuk sebisa mungkin mandiri. Misalnya menanam kebutuhan sendiri mulai tomat, lombok dan bahan kebutuhan lainnya yang bisa ditanam di lahan sekitar rumahnya.

"Di tengah kenaikan BBM saya tetap konsisten memperjuangkan hak petani, nelayan dan masyarakat Sidoarjo dan Surabaya," jelas anggota DPR RI dari Dapil I Jatim (Surabaya dan Sidoarjo) ini.

Salah upayanya yakni memberdayakan kaum pemuda dan masyarakat, terutama petani dengan membantu sekaligus memberi bantuan bibit. Diantaranya anggur, jambu, klengkeng dan lainnya bagi masyarakat pedesaan.

"Harapannya masyarakat dan petani tetap konsisten merawat usaha mereka masing-masing. Termasuk di dalamnya merawat semua jenis usaha UMKM di Sidoarjo dan Surabaya," tandasnya. Hel/Waw