Sidoarjo (republikjatim.com) - Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Al Muslim menggelar kegiatan Organization Leader Camp (OLC) yang merupakan organisasi, khusus untuk anggota OSIS di SMA Al Muslim. Kegiatan ini, Dalam rangka membentuk karakter kepemimpinan yang kuat dan melatih keterampilan berorganisasi.
Kegiatan ini menjadi kegiatan rutinan yang dilaksanakan setiap tahun. Hal itu, sesuai dengan jargon yang dimiliki Al Muslim yakni sebagai Sekolah Sang Pemimpin. Karena itu, kegiatan OLC ini sangat penting untuk dilakukan. Terutama dalam memberikan bekal kepada pengurus OSIS periode 2024/2025. Dalam mencetak serta mengembangkan kepemimpinan (leadership), mengembangkan tim (team building), pengembangan budaya berorganisasi (culture development), pengembangan pengelolaan perubahan (managing change), pengembangan perencanaan strategik (strategic planning), meningkatkan kerjasama antar pengurus OSIS dan pengembangan diri (personal development).
OLC dilaksanakan di Barack Trawas tanggal 20 sampai 21 September 2024 bekerjasama dengan Pyramida Edu Training. Kegiatan ini diikuti 31 anggota OSIS dari siswa Kelas X dan XI. Kegiatan selama satu malam dua hari itu diantaranya hari pertama para anggota pengurus OSIS belajar dan praktik terkait dengan managing and collaboration in organization.
Dalam materi itu siswa mempelajari terkait dengan cara dalam berorganisasi, teknik dalam kepemimpinan dan mencari solusi ketika terjadi perbedaan pendapat diantara anggota. Pada konsep pembelajaran yang diterima para pengurus OSIS tidak hanya bersifat teori saja. Melainkan ada penyampaian materi yang disampaikan menggunakan ice breaking yang di dalamnya terdapat muatan materi.
Materi selanjutnya, anggota pengurus OSIS mendapatkan materi management event. Pada materi management event siswa berlatih dan belajar untuk mengkonsep suatu kegiatan mulai dari menentukan tema kegiatan, kebutuhan yang dibutuhkan dalam menyelenggarakan kegiatan dan cara menentukan lomba yang dapat menarik peserta. Penyampaian materi terkait dengan management event tidak hanya secara teoritis, melainkan ada praktik yang dilakukan para siswa dengan masing-masing anggota kelompoknya.
Praktik yang dilakukan dengan membuat konsep kegiatan. Dari konsep kegiatan ini didiskusikan dengan anggota kelompok masing-masing mempresentasikan kepada Trainer yang berperan sebagai sponsorship.
Materi selanjutnya, praktik pembuatan Blueprint (Proposal Event). Pemaparan materi yang disampaikan siswa diberikan pengarahan terkait dengan struktur dalam pembuatan proposal kegiatan. Kemudian, siswa dibagi menjadi empat kelompok dan diminta untuk mendiskusikan dengan anggota kelompoknya terkait dengan salah satu kegiatan yang menjadi program kerja tahunan OSIS SMA Al Muslim periode 2024/2025.
Salah satu program kerja kegiatan yang dipilih yakni Al Muslim Competions (AMC) yang merupakan bentuk kegiatan dengan membuat event dan menyelenggarakan lomba untuk siswa SMP. Dari kegiatan ini, siswa diminta untuk praktik membuat Blueprint yang didalamnya mencakup konsep kegiatan, tema, tujuan, pelaksanaan kegiatan, sasaran peserta, cara marketing, dana kegiatan dan hal yang menarik dari kegiatan itu. Termasuk pihak yang akan dilibatkan dan cara untuk mencari sponsorship.
Hasil diskusi dari masing - masing kelompok dipresentasikan di depan dan kelompok lainnya dan memberikan tanggapan terkait dengan presentasi yang disampaikan.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMA Al Muslim, M Misbakhus Surur mengatakan dengan adanya praktik Blueprint dapat memberikan stimulasi kepada para siswa untuk membuat konsep kegiatan mulai dari menentukan tema kegiatan, analisis jenis lomba yang bisa menarik minat target peserta hingga strategi untuk mendapatkan sponsorship.
"Di akhir sesi, setiap kelompok mempresentasikan konsep kegiatan yang sudah mereka susun secara bergiliran. Kelompok lain memberikan respon berupa pertanyaan dan tanggapan," ujarnya kepada republikjatim.com, Minggu (22/09/2024).
Kegiatan yang tidak kalah menariknya pada hari kedua adalah outbound. Pada pelaksanaan outbound, para siswa diberikan berbagai jenis outbound diantaranya sebagaimana kegiatan outbound itu membutuhkan nilai kerjasama, koordinasi, fokus pada tujuannya, pencapaian target, problem solving, diskusi, kemampuan dalam meningkatkan kepercayaan antara satu dengan yang lain dan kemampuan dalam memimpin diri serta orang lain.
Melalui kegiatan outbound ini, para siswa dapat mengambil banyak pembelajaran yang mana hal itu nantinya dapat mereka terapkan dalam menjalankan program kerja OSIS kedepannya dengan penuh kerjasama.
"Bahkan saling membantu satu dengan lainnya. Kami berharap dengan adanya kegiatan Organization Leader Camp (OLC) para siswa, khususnya anggota OSIS dapat mengambil pelajaran dan ilmu yang sudah didapatkan selama melakukan kegiatan. Bahkan, kedepannya diharapkan bisa mejadi pemimpin yang membawa perubahan, memiliki inovasi dan mencetak pemimpin yang bertanggung jawab," pungkasnya. Ary/Waw