Apresiasi Seniman Sidoarjo, Dekesda Gelar Festival Seni Munali Patah Tahun 2022


Apresiasi Seniman Sidoarjo, Dekesda Gelar Festival Seni Munali Patah Tahun 2022 PEMBUKAAN - Kepala Dinsos Pemkab Sidoarjo Ahmad Misbahul Munir didampingi Wakil Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Zahlul Yussar dan Ketua Umum Dekesda Sidoarjo Ali Aspandi memukul gong tanda dibukanya Festival Munali Patah 2022, Minggu (04/08/2022) malam.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda) kepengurusan 2017-2022 memberi apresiasi terhadap peran dan kiprah seniman Munali Patah. Penghargaan ini diwujudkan dalam bentuk Festival Seni Munali Patah Tahun 2022 yang berlangsung selama sepekan, mulai Minggu (04/09/2022) hingga Sabtu (10/09/2022) mendatang.

Ketua Umum Dekesda, Ali Aspandi mengatakan di Sidoarjo ada seorang tokoh yang menciptakan Tari Remo, namanya Munali Patah.

"Pak Munali Patah ini warga Sidoarjo, punya nama besar. Tetapi pada saat itu, kita semua tidak ada kesadaran untuk menghargai beliau," ujar Ali Aspandi saat pembukaan Festival Seni Munali Patah 2022, di Art Center Dekesda, Minggu (04/09/2022) malam.

Karena itu, lanjut Ali Aspandi, Dekesda mengabadikan nama Munali Patah menjadi nama sebuah festival seni. Upaya ini semata-mata untuk melestarikan, menjaga sekaligus untuk mewujudkan Sidoarjo menjadi Kota Budaya.

"Festival Seni Munali Patah 2022 merupakan lanjutan dari program Munali Patah Award ke 1 Tahun 2018 dan Munali Patah Award ke 2 tahun 2019. Tahun ini rencananya, Festival Seni Munali Patah digelar di Alun-Alun Sidoarjo. Namun karena suatu hal, lokasi dipindah, di Art Center Dekesda dan halaman MPP Sidoarjo," imbuhnya.

Ali menjelaskan festival ini sebagai rintisan bulan kesenian. Ke depan, Dekesda akan terus melaksanakan secara berkelanjutan. Pihaknya sudah bersepakat dengan pengurus (Dekesda), Festival Munali Patah akan digelar setiap dua tahun sekali.

"Festival Munali Patah 2022, juga sebagai upaya memberi penghargaan kepada para seniman Sidoarjo yang mempunyai dedikasi kuat untuk mencurahkan seluruh kehidupannya di bidang seni budaya. Keberadaannya sedikit banyak memiliki sumbangsih yang tidak kecil nilainya di wilayah Sidoarjo," tegasnya.

Selain itu, kata Ali Aspandi, sebuah penghargaan memiliki fungsi ganda. Yakni selain dapat meningkatkan semangat untuk semakin giat lagi berkarya bagi yang menerima penghargaan, juga dapat merangsang sekaligus menginspirasi pelaku seni dan budaya yang lain agar terpacu untuk berkarya lebih baik lagi.

"Itu harapan kami bersama para seniman lainnya," jelasnya.

Festival Seni Munali Patah 2022 secara resmi dibuka Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Sidoarjo Ahmad Misbahul Munir. Pembukaan ditandai pemukulan gong. Acara pembukaan Festival Seni Munali Patah 2022 dihadiri diantaranya Wakil Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, Zahlul Yussar. Para seniman, pegiat literasi dan juga tokoh pemuda di Kota Delta.

Selain pertunjukan Tari Remo Munali Patah, acara pembukaan Festival Seni Munali Patah 2022 dimeriahkan dengan pemutaran film berjudul Remo Namaku, karya sejumlah seniman yang tergabung dalam Dekesda.

Kepala Dinsos Pemkab Sidoarjo, Ahmad Misbahul Munir memaparkan Pemkab Sidoarjo mendukung dan menggerakkan semua komponen untuk mengkaji kembali dan menggali sejumlah budaya di Sidoarjo.

"Tema festival ini sangat pas. Kita dengan kearifan lokal membangun Sidoarjo menjadi Kota Budaya," paparnya.

Ketua Panitia Mulyono Muksin menguraikan Festival Seni Munali Patah 2022 mengambil tema utama Merawat Kearifan Lokal Menuju Sidoarjo sebagai Kota Budaya dan sub-tema Gedruk Gongseng Bertalu. Program ini diharapkan bisa menjadi salah satu ikon kegiatan kota Sidoarjo yang berdampak positif dalam perkembangan seni budaya ke depan.

"Ini membentuk peradaban  sosial kemasyarakatan dan ekosistem berkesenian yang lebih baik dan kondusif di wilayah Sidoarjo. Selain itu, acara ini diharapkan dapat menumbuh kembangkan dunia kreatif dan memajukan pariwisata di Sidoarjo," urainya.

Mulyono menceritakan, Festival Seni Munali Patah 2022 berlangsung selama satu minggu. Acara digelar di dua tempat, yakni Dekesda Art Center JL Erlangga 67 Sidoarjo dan halaman parkir Mal Pelayanan Publik (MPP) Sidoarjo, di JL Lingkar Timur Sidoarjo. Selama seminggu, Festival Seni Munali Patah menampilkan tari cross culture, banjari, remo Munali Patah, ludruk, karawitan, jaranan, musikalisasi puisi, musik patrol, orasi kebudayaan, orkestra biola, teater, bazaar buku, seni instalasi, dan beberapa pertunjukan seni lain.

Dekesda juga memberikan penghargaan Munali Patah Award kepada lima tokoh seni di Sidoarjo. Sedangkan di MPP, Festival diisi dengan hiburan musik dangdut, campursari, dan bazaar UMKM.

Diktehaui Munali Patah lahir 17 Mei 1924 di Sidoarjo. Munali Patah bermain ludruk sejak sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia. Tari remo menjadi spesialisasi paling ditekuni. Berbekal gemerincing gongseng di kaki, kibasan sampur, dan udeng yang terikat erat di kepala, Munali Patah keliling kampung. Mengobarkan semangat perlawanan terhadap penjajah dengan nyawa taruhannya. Munali Patah terus menari remo, demi kemerdekaan dan demi kesenian rakyat.

Sungguh, dedikasi yang dijalani sepanjang hidup. Munali Patah memang bukan sekedar penari. Dia seorang pembaharu. Kisaran tahun 1970-an, Munali Patah gelisah dengan punahnya beberapa tari tradisional. Tari remo termasuk yang terancam punah. Maka, Munali Patah membikin terobosan. Tari remo yang biasa dipentaskan sekitar 45 menit lantas dipadatkan menjadi 10 menit.

Sebenarnya Munali Patah tidak banyak mengubah ragam gerak tari remo konvensional. Tetapi Munali Patah menghapus ragam gerak tari yang berulang-ulang, menghilangkan ragam gerak tari semiotif dengan mempertimbangkan aspek musik seleh gending, menghilangkan kidungan, mempercepat irama. Dia tetap mempertahankan konsep tari remo sekaligus memberinya variasi sehingga tercipta tari remo gaya Munali Patah. Gaya tari remo yang lebih segar, menjawab perkembangan zaman. Ada terobosan lain dari Munali Patah.

Demi upaya pelestarian dan pengembangan, Munali Patah berani memisahkan tari remo dari ludruk. Sehingga tari remo bisa tetap menjadi bagian dari pementasan ludruk dan tari remo bisa pula dipentaskan secara mandiri. Maka sejak itu, Munali Patah banyak mengajarkan tari remo kepada masyarakat umum, bukan terbatas pada orang-orang ludruk. Sejauh-jauhnya pembaharuan, Munali Patah kukuh memegang prinsip keindahan tari remo bersumber dari keindahan hati. Rasa solah. Rasa keindahan dari dalam hati yang mendorong tubuh seseorang untuk melakukan serangkaian gerak tari remo yakni gagah, sigap, anteng dan tanggap. Hel/Waw