Sidoarjo (republikjatim.com) - Direktur Pendidikan Progresif Bumi Sholawat, Ahmad Muhdlor Ali menilai kegaiatan roadshow Museum Bank Indonesia (BI) Goes To School sebagai acara penting. Apalagi sasarannya adalah sekolah-sekolah berbasis Islam dan lembaga pendidikan di Pondok Pesantren (Ponpes). Hal itu agar para santri memahami seluruh kebijakan moneter (keuangan) dalam kebijakan perekonomi makro maupun mikro.
"Kami mengapresiasi acara Museum Bi Goes To School ini. Selain mengajarkan BU cek internet juga bisa digunakan kalangan santri untuk menambah wawasan soal kebijakan moneter atau keuangan," kata Ahmad Muhdlor Ali kepada republikjatim.com, Kamis (24/10/2019) disela acara Museum BI Goes To School 2019 yang digelar selama dua hari itu.
Saat ini, kata pria muda yang akrab dipanggil Gus Muhdlor ini kalangan santri harus memahami kebijakan moneter. Hal itu agar santri memahami skala kebijakan ekonomi makro juga mengenai stabilisasi perekonomian nasional maupun dunia.
"Karena santriwan dan santriwati itu memang harus bisa masuk ke segala lini dalam bermasyarakat dan bernegara. Termasuk di lini perekonomian sebagai penopang negara," imbuhnya.
Sementara itu, kata Gus Muhdlor yang juga putra keenam KH Agoes Ali Masyhuri ini berharap saat santri memahami kebijakan moneter, maka akan melahirkan tokoh-tokoh muda ahli keuangan (moneter) maupun pakar kebijakan keuangan dari kalangan santri. Selain itu, wawasan moneter bagi kalangan santri mendorong lahirnya Sri Mulyani baru di Indonesia.
"Kalau lahir ekonom-ekonom handal baru dari kalangan santri, maka jelas hasilnya santri unggul Indonesia bakal makmur dan perekonomian nasioal tertata serta berkembang," tandasnya.
Sementara dalam acara Museum BI Goes To School 2019 selama 2 hari mulai 24 sampai 25 Oktober 2019 itu, selain diisi dialog wawasan keuangan, juga diisi acara pameran koleksi Museum BI, penampilan para santri/santriwati, sosialisasi ciri-ciri keaslian rupiah, dan pepampilan bintang tamu. Waw
