Gus Muhdlor Bekali Ratusan Petani Sidoarjo Manfaatkan Alsintan dan Pestisida Nabati


Gus Muhdlor Bekali Ratusan Petani Sidoarjo Manfaatkan Alsintan dan Pestisida Nabati PELATIHAN - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali memberikan pelatihan kepada petani sekaligus memberikan sebanyak 517 pompa BBG kepada Gapoktan di Desa Kalidawir, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (24/10/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo berupaya meningkatkan kualitas pertanian lokal dengan menyelenggarakan pelatihan alat dan mesin pertanian (alsintan). Selain itu, pelatihan tematik pestisida nabati tepatnya di Desa Kalidawir, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (24/10/2023).

Pelatihan ini sebagai dampak El-Nino yang menyebabkan penurunan produksi pertanian akibat penyakit tanaman menjadi pemicu utama kegiatan ini.

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali mengatakan selain dampak El Nino, pelatihan ini juga bentuk support (dukungan) Pemkab Sidoarjo untuk kesejahteraan petani lokal.

"Kami sudah sampaikan ke pemerintah pusat agar dapat memberikan bantuan bukan bentuk subsidi pupuk, tapi berupa asuransi. Tujuannya agar petani nantinya benar-benar sejahtera," ujar Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor ini kepada republikjatim.com, Selasa (24/10/2023).

Gus Muhdlor menambahkan pergeseran pengelolaan pertanian dari manual ke mesin akan butuh waktu yang cukup lama. Alasannya, perlu adanya upgrade diri dalam rangka peningkatan kapasitas petani.

"Petani kita banyak yang sudah sepuh (tua). Saya berharap Dinas Pangan dan Pertanian Pemkab Sidoarjo dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) mampu mengajak para petani muda untuk ikut menjadi tani. Agar perubahan manual menjadi mesin bisa maksimal," pinta Bupati alumni Fisip Unair Surabaya ini.

Bagi Gus Muhdlor, pelatihan ini juga mampu memberikan alternatif efektivitas pertanian dengan menunjang produktifitas. Salah satunya dengan Alsintan yang memadai dan pembuatan pestisida nabati.

"Pembuatan pestisida nabati ini akan mengurangi penggunaan pestisida kimia yang harganya cukup tinggi. Harapannya, biaya operasional bisa ditekan dan petani bisa mendapat hasil pertanian yang lebih menguntungkan," tegas Bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Sementara Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Pemkab Sidoarjo, Eni Rustianingsih menjabarkan beberapa faktor hingga Pemkab Sidoarjo menggelar pelatihan ini. Salah satunya karena dampak El Nino, menurunnya tenaga kerja muda di sektor pertanian, mahalnya harga pestisida kimia serta upaya peningkatan pertanian yang berwawasan lingkungan.

"Selain El Nino yang menyebabkan penurunan produksi, juga selama ini tenaga petani di Sidoarjo masih import dari daerah lain. Sehingga peralihan manual ke mesin ini sangat membantu dalam proses tanam hingga pemeliharaan panen mampu menghemat sebesar 10 hingga 15 persen dari biaya operasional," ungkapnya.

Eni menilai peralihan pestisida dari kimia ke nabati, selain hemat biaya operasional juga aman untuk dikonsumsi oleh manusia. Alasannya, karena yang dimanfaatkan berasal dari bahan - bahan alami.

"Penggunaan pestisida nabati ini lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan konsumen," tandasnya.

Sekedar informasi, pelatihan alsintan dan pelatihan tematik pestisida nabati ini diikuti petani yang ada di 18 Kecamatan di Sidoarjo dengan 3 tahap. Masing-masing tahap pelatihan diikuti 6 perwakilan kecamatan. Selain pelatihan, Pemkab Sidoarjo juga memberikan sebanyak 517 pompa BBG kepada gabungan petani yang ada di 18 Kecamatan di Sidoarjo. Hel/Waw